Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Tergila-gila Multiverse

Kompas.com - 30/05/2022, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SEMENTARA Mark Zuckerberg caper pengguna Facebook dengan menggunakan istilah Metaverse, maka industri perfilman sedang menghebohkan diri dengan istilah Multiverse.

Setelah di trilogi Spider Man asyik bermain dengan kegilaan hipotesa Multiverse yang berjaya membelah alam semesta menjadi yang percaya dan yang tidak percaya Multiverse, maka Marvel Cinematic Universe lanjut bermain dengan kegilaan Multiverse di lanjutan film Dr Strange dengan judul “Dr Strange In The Multiverse of Madness” .

Film serial nomor 28 mahakarya MCU tersebut disutradarai sutradara trilogi Spider Man, yaitu Sam Raimi dan tentu saja dibintangi siapa lagi jika bukan sang mahabintang pemeran Dr Strange, yaitu Benedict Cumberbatch yang barusan juga membintangi film garapan Jane Campion sebagai perempuan pertama penerima dua anugerah Oscar untuk kategori sutradara terbaik.

Menetapkan Benedict Cumberbatch sebagai pemeran DR Strange sangat tepat sebab putra terbaik Britania Raya kelahiran Hammersmith yang diungguli Will Smith sebagai penerima Oscar 2022 untuk pemeran lelaki terbaik merupakan pemerhati Buddhisme yang mempraktekan meditasi dan vegetarianisme.

Maha bintang British mirip Pierce Brosnan ini juga layak menggantikan David Craig berperan sebagai James Bond setelah dinyatakan gugur di akhir film No Time To Die andai kata serial film James Bond masih akan dilanjutkan.

Sebagai lanjutan trilogi Spider Man memang “Dr Strange in Multiverse of Madness” cukup menarik untuk ditonton apalagi teknologi sinematografi yang didayagunakan oleh Sam Raimi memang luar biasa dahsyat menggetar pesona sukma.

Saya menanti saat Garin Nugroho tak ketinggalan mendayagunakan teknologi sinematografi dahsyat dalam menggubah maha karya gambar hidup dengan lelakon Banjaran Gatotkaca atau Arjuna Wiwaha atau Sang Sukrasana.

Tema multiverse memang kini sedang heboh di khasanah industri perfilman fiksi ilmiah seperti telah diejawantahkan sebagai tema dasar film Donnie Darko, Star Trek 2009, Last Action Hero, The One, Another Earth, Source Code, Run Lola Run, Coherence, serta yang teranyar adalah film berjudul permainan logika waktu dan ruang “Everything Everywhere All At Once” dibintangi Michelle Yeoh dan Jamie Lee Curtis.

Tak ketinggalan sang bintang cilik yang sempat berperan sebagai Short dalam film Indiana Jones, Ke Huy Quan ikut tampil di dalam film “Everything Everywhere All At Once” yang sedang ketat bersaing dengan “Dr Strange in Mulitiverse Of Madness” dalam caper para penonton layar lebar masa kini yang sedang tergila-gila Multiverse.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com