Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Merawat dan Meruwat "Sejarah" ala Semarang

Kompas.com - 12/04/2022, 17:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menjadi bintang ketinggian

Menjadi tanah kerendahan

Menjadi matahari tak sanggup
Menjadi bulan terlalu redup

Gedung-gedung ditinggikan
Akal sehat dihancurkan
(Sebagian lirik lagu “Bingung” milik Iksan Skuter)

Jika Thomas Dye (1981) merumuskan kebijakan publik adalah apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan, justru seorang Hendrar Prihadi, Walikota Semarang, Jawa Tengah, memilih langkah semenjana untuk memantik langkah besar.

Kehadiran Museum Kota Lama yang baru diresmikan beberapa waktu yang lalu, semakin melengkapi upaya revitalisasi bangunan dan gedung “jadoel” di Kawasan Kota Lama Semarang. Museum pertama di Tanah Air yang menggunakan teknologi digital imersif 3D, membuat pengunjung museum seolah-olah berada di pusaran sejarah masa lalu Semarang. Begitu hidup dan nyata sehingga kunjungan ke museum tidak sekedar ritual yang membosankan.

Baca juga: 5 Kafe di Kawasan Kota Lama Semarang yang Asik untuk Nongkrong

Tidak itu saja, kehadiran Museum Kota Lama menjadi pelengkap penataan Kawasan Kota Lama sebagai cultural tourism integrated area yang menjadi khas dan ikonik. Betapa tidak, romantisme sejarah tidak lagi berkutat pada dokumentasi visual dan naratif belaka tetapi eksistensi artefak lama tetap terawat dan teruwat.

Mengunjungi Museum Kota Lama begitu memadukan edukasi sejarah dan kebutuhan eksistensi narsisme milenial melalui penyediaan spot-spot foto yang instagramable. Kunjungan museum tidak lagi memjemukan tetapi membuat pengunjung mendapat paparan pengetahuan lewat sajian yang menarik.

Jejak lama jalur trem di Semarang ditampilkan museum dengan mengajak pengunjung untuk menikmati perjalanan virtual di atas gerbong kereta lama. Demikian juga situs stasiun era penjajahan Belanda juga menjadi alas pandang yang berada di bawah jejak kaki para pengunjung. Tidak terasa dengan mengunjungi Museum Kota Lama Semarang, membuat kita mendapat asupan kilas sejarah masa lalu dari sebuah kota di Tanah Air.

Kawasan Kota Lama Semarang atau yang sering dijuluki Outstadt atau Little Netherland mencakup setiap area gedung-gedung yang dibangun sejak zaman Belanda. Seiring berjalannya waktu, istilah Kota Lama sendiri terpusat untuk daerah dari sungai Mberok hingga menuju daerah Terboyo.

Secara umum karakter bangunan di Kota Lama mengikuti bangunan-bangunan di Benua Eropa di sekitar era tahun 1700-an. Hal ini terlihat dari detail bangunan yang khas dan ornamen-ornamen yang identik dengan gaya Eropa. Mulai dari ukuran pintu dan jendela yang luar biasa besar, penggunaan kaca-kaca patri berwarna, bentuk atap yang unik hingga ruang bunker bawah tanah.

Salah satu spot foto di 3D Trick Art Museum Kota Lama, Semarang. Jika diputar 180 derajat, hasil foto di tempat ini akan tampak seperti dikejar binatang buas.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Salah satu spot foto di 3D Trick Art Museum Kota Lama, Semarang. Jika diputar 180 derajat, hasil foto di tempat ini akan tampak seperti dikejar binatang buas.
Menjadi wajar jika Kawasan Kota Lama Semarang dibangun Belanda menyerupai bangunan di negerinya. Kerinduan akan tanah leluhurnya di negeri barunya membuat konsep feels like home diterapkan di Semarang.

Setop penghancuran, hargai sejarah

Pembongkaran rumah radio perjuangan bersejarah milik Bung Tomo di Jalan Mawar Nomor 10 Surabaya, Jawa Timur oleh pemilik baru beberapa tahun lalu, menjadi “penanda” bahwa wajah modernisasi sebuah kota begitu mengabaikan nilai-nilai sejarah.

Demikian juga kendornya pengawasan kawasan heritage di Koridor Ijen, Malang, Jawa Timur menjadikan modus pembongkaran bangunan cagar budaya untuk didirikan bangunan baru menjadi marak terjadi. Penjualan rumah oldies di Jalan Buring Nomor 46 seperti halnya dengan rumah jadoel di Jalan Ijen 45 Malang, semoga tidak mengubah bangunan asli.

Saya yang pernah bermalam selama beberapa hari di Buring, begitu menikmati aroma sejarah Malang tempo dulu. Sayang jika nantinya dibongkar karena alasan tidak cocok dengan feng shui.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com