Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa Santri Kemenag untuk S1 dan S2 Sudah Dibuka, Berikut Informasinya

Kompas.com - 16/03/2022, 13:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Agama telah membuka pendaftaran Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2022.

PBSB merupakan program beasiswa pendidikan bagi santri lulusan pondok pesantren, dayah, surau, meunasah, atau sebutan lainnya yang unggul, serta memiliki potensi akademik yang baik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan tinggi.

Sejak digulirkan pertama kali tujuh belas tahun yang lalu, Kemenag telah memberikan beasiswa kepada 5.510 santri yang tersebar pada 124 program studi di 22 perguruan tinggi.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Waryono Abdul Ghafur membenarkan bahwa pendaftaran telah dibuka pada Selasa (15/3/2022).

Masa pendaftaran sendiri akan berlangsung selama satu bulan atau berakhir pada 15 April 2022.

Pada PBSB tahun ini, Kemenag menyediakan 600 kuota dengan 80 pilihan program studi yang tersebar di 26 perguruan tinggi mitra PBSB.

Baca juga: Beasiswa Bagimili 2022 bagi SMA/SMK, Dapat Tunjangan dan Uang Saku

"PBSB 2022 sudah dibuka. Kami undang para santri untuk mendaftar. Ada 80 pilihan program studi pada 26 perguruan tinggi," kata Waryono dalam keterangannya, dikutip dari laman resmi Kemenag.

Sama seperti sebelumnya, program studi yang tersedia terdiri dari berbagai minat, mulai dari keagamaan manajemen pendidikan, sains dan teknologi, kesehatan, hingga sosial humaniora.

Beasiswa ini terbuka untuk tingkat sarjana (S1) dan magister (S2).

Syarat PBSB

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi para santri yang ingin mendaftar PBSB:

  • Warga negara Indonesia (WNI).
  • Berasal dari pesantren yang telah terdaftar di Kemenag, dibuktikan dengan kepemilikan Nomor Statistik Pesantren (NSP).
  • Berasal dari satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pesantren, baik negeri maupun swasta.
  • Santri mukim minimal 3 tahun berturut-turut yang dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh pimpinan pesantren.
  • Memiliki akhlaq terpuji dan layak mengikuti seleksi PBSB yang direkomendasikan oleh pimpinan pesantren.
  • Memiliki kemampuan berbahasa Arab.
  • Memiliki kemampuan membaca dan memahami kitab kuning.
  • Memiliki prestasi akademik dan non akademik dengan melampirkan nilai raport 1 tahun terakhir, piagam atau sertifikat.

Baca juga: Beasiswa IISMA 2022 Kemendikbud Dibuka, Kuliah Gratis di Kampus Top Dunia

Syarat beasiswa untuk S1

Khusus untuk PBSB bagi S1, beberapa syarat khususnya adalah:

  • Santri tingkat akhir atau lulusan tahun 2020, 2021, dan 2022 pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pesantren.
  • Berusia maksimal (per 1 Juli 2022) 20 tahun untuk santri tingkat akhir pada MAS/MAN/SMA/SMK.
  • Berusia maksimal 23 tahun untuk santri lulusan Satuan Pendidikan Muadalah (SPM), Pendidikan Diniyah Formal (PDF), dan Pendidikan Kesetaraan pada Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS).

Syarat beasiswa untuk S2

Untuk program magister, beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:

  • Santri sarjana berasal dari SPM/PDF/PKPPS dan MAS/MAN/SMA/SMK yang diselenggarakan oleh pesantren.
  • Berusia maksimal 35 tahun (1 Juli 2022).

Untuk mengikuti seleksi ini, santri bisa mendaftar secara online melalui laman https://ditpdpontren.kemenag.go.id/pendaftaranpbsb.

Santri yang berminat diharapkan segera mempersiapkan persyaratan lengkap dengan mengacu pada Booklet PBSB Tahun 2022 yang dapat diunduh di sini.

Waryono mengatakan, PBSB dilaksanakan dalam bentuk pemberian beasiswa penuh bagi santri dengan rincian:

  • Beasiswa penuh untuk Program Sarjana (S1) paling lama 48 bulan.
  • Beasiswa penuh untuk Pendidikan Profesi paling lama 24 bulan.
  • Beasiswa penuh untuk Program Magister (S2) paling lama 24 bulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com