Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Rusia-Ukraina dan Kisah 19 Bayi yang Terjebak di Basement Bersama Ibu Pengganti

Kompas.com - 13/03/2022, 15:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di Ukraina, terdapat 19 bayi hasil surogasi yang terjebak di dalam ruang bawah tanah bersama pengasuhnya akibat invasi yang dilakukan Rusia.

Sebagai informasi, surogasi adalah metode hamil dengan cara menitipkan hasil penyatuan sperma dan sel telur milik satu pasangan ke dalam rahim perempuan lain sebagai ibu pengganti yang akan melahirkannya nanti.

Dilansir dari The New York Times, Sabtu (12/3/2022), ke-19 bayi itu kini berada di ruang bawah tanah yang ada di Ibu Kota Ukraina, Kyiv.

Ada juga bayi surogasi yang saat ini masih ada di dalam kandungan dan sudah mendekati waktu kelahiran.

Ibu pengganti bersama bayi yang ada di rahimnya saat ini dilanda kekhawatiran akan situasi perang yang masih berlangsung, padahal mereka harus melahirkan dalam waktu dekat.

Sementara para bayi baru lahir yang ada di ruang bawah tanah itu juga sama-sama mengalami kondisi yang pelik.

Orangtua biologis mereka terhalang kondisi untuk pergi ke Ukraina dan menemui anak kandungnya yang selama ini dititipkan pada rahim ibu pengganti.

Ukraina memang dikenal sebagai salah satu dari sedikit negara dunia yang menawarkan layanan surogasi kepada orang asing.

Industri kehamilan surogasi di Ukraina bisa dibilang sebagai yang terbesar di dunia. Di Ukraina sendiri, saat ini terdapat kurang lebih 500 perempuan yang tengah mengandung surogasi dan menjadi ibu pengganti untuk klien-klien dari luar negeri.

Kebanyakan klien berasal dari Amerika Serikat, Eropa, Amerika Selatan, dan China.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Kenaikan Harga Pangan Global, dan Ancaman Kelaparan Dunia

Kondisi di dalam ruang bawah tanah

Meski untuk sementara waktu tinggal di ruang bawah tanah, namun beragam keperluan untuk merawat bayi sudah tersedia di sana.

Mulai dari ranjang untuk tidur, susu formula, dapur dengan pensteril botol, kamar mandi dengan ruang ganti, juga banyak popok untuk dipergunakan para bayi.

Salah satu ibu pengganti di sana, Ludmila Yashenko, mengisi hari-harinya dengan merawat bayi yang selama 9 bulan telah dititipkan di dalam rahimnya.

Ia sesekali menimang bayi itu di atas pangkuannya sembari mengikuti perkembangan terkini melalui televisi yang ada di ruangan itu.

Yashenko tetap merawat bayi yang telah dilahirkannya itu meski di atas mereka perang tengah berlangsung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com