Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Keterusterangan Luhut Soal "Rencana Denmark" di Indonesia

Kompas.com - 16/02/2022, 10:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HAI, apa kabarmu?

Semoga kabarmu baik karena kondisi kesehatan yang kita terima sebagai anugerah di samping semua upaya baik yang telah kita lakukan untuk menjaganya.

Mendapati kondisi kesehatan memang tidak semata-mata upaya kita sendiri. Banyak contohnya akhir-akhir ini di tengah merebaknya penularan Covid-19.

Seperti kita ketahui bersama, jumlah kasus positif yang dilaporkan per hari sudah melampaui puncak gelombang kedua saat varian delta merebak, 15 Juli 2021.

Saat itu, kasus harian yang tercatat mencapai 56.757 kasus. Tujuh bulan kemudian, pada 15 Februari 2022, kasus harian tercatat 57.049.

Dengan merebaknya kasus yang didominasi varian omicron, makin sering kita mendengar teman, saudara, atau keluarga dekat positif. 

Kerap kita mendengar mereka heran kenapa bisa terpapar lalu terkonfirmasi positif.

Setelah menilik kembali gaya hidup mereka terkait prokes, dengan mudah kita bisa menunjukkan celahnya sekaligus bisa menjadikannya pembelajaran untuk diri sendiri.

Terdengar membosankan, tetapi disiplin prokes adalah pertahanan terakhir yang ada dalam kendali kita di tengah banyak hal yang tidak bisa kita kontrol untuk menjaga kesehatan.

Disipin prokes itu adalah memakai masker secara benar, mencuci tangah dengan sabun dan air mengalir, dan menjaga jarak, dan menghindari keramaian atau kerumun.

Ilustrasi bepergian menggunakan masker.DOK. FREEPIK Ilustrasi bepergian menggunakan masker.
Mayoritas teman, saudara, atau anggota keluarga yang terkonfirmasi positif padahal sudah vaksin lengkap ditambah booster, kendor soal disiplin prokes ini.

Jujur hal ini kerap saya nyatakan agar diakui dan mempercepat penyembuhan.

Perasaan sudah "kebal" dengan vaksin lengkap ditambah booster kerap melenakan. Saat terlena, celah itu terbuka dan virus bisa masuk leluasa.

Meskipun jumlah kasus positif yang dicatat sudah melebihi kasus saat puncak delta, kepanikan kita karenanya jauh sekali berbeda. Ini kabar baik tentunya.

Kali ini, kita merasa seperti tidak sedang dalam ancaman yang tinggi. Perasaan ini merupakan refleksi dari realitas yang memang tidak terlalu mengancam.

Dibandingkan saat puncak varian delta merebak dengan jumlah kematian harian tertinggi di angka 2.069 jiwa pada 27 Juli 2021, saat ini jumlah kematian jauh di bawah angka itu.

Sebagai gambaran, jumlah kematian tertinggi saat kasus omicron setara dengan puncak kasus delta ada di angka 145 jiwa pada 14 Februari 2022.

Ini data yang kemudian dijadikan pijakan sejumlah kebijakan pemerintah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com