KOMPAS.com - Sebuah video berdurasi 15 detik yang memperlihatkan garis putih memanjang di langit, viral di media sosial, Selasa (15/2/2022).
Pemilik akun kemudian menuliskan narasi bahwa Jakarta telah digempur chemtrail pada 14 Februari pukul 01.00 dini hari.
"Jakarta di gempur chemtrail 14 februari pukul 1 tengah malam. Stay safe untuk warga jakarta ya, berdoalah mereka semua yg terlibat cepat menerima hukumannya," demikian narasi yang dituliskan pada keterangan video viral di Twitter itu.
Hingga Rabu (16/2/2022) pagi, video itu telah dilihat lebih dari 900 kali, dibagikan 25 kali, dan disukai 58 kali oleh warganet di Twitter.
Benarkah klaim dalam video tersebut?
Jakarta di gempur chemtrail 14 februari pukul 1 tengah malam.
— Pablo Gilberto (@YogaswaraWahyu) February 15, 2022
Stay safe untuk warga jakarta ya, berdoalah mereka semua yg terlibat cepat menerima hukumannya pic.twitter.com/FKyDcE2LqM
Baca juga: Spesifikasi Pesawat Latih Tempur TNI AU T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan
Terkait klaim tersebut, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menegaskan bahwa narasi Jakarta digempur chemtrail adalah hoaks.
"Hoax, Mas," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (16/2/2022) pagi.
Indan mengatakan, garis putih memanjang dalam video itu adalah jejak kondensasi pesawat terbang.
"Fenomena jejak putih tersebut dikenal dengan nama jejak kondensasi pesawat terbang atau condensation trail (contrails)," kata Indan.
Dia menjelaskan, condensation trail adalah hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat.
Condensation trail, lanjut Indan, ada yang menyebutnya sebagai vapor trails. Namun, saat garis putih berpendar atau melebar seperti awan, itu disebut aviaticus cloud.
Baca juga: Ramai Video Helikopter Dibiarkan Berkeliling Kibarkan Bendera China, Ini Faktanya