KOMPAS.com - Ibu hamil berisiko untuk terinfeksi Covid-19. Maka dari itu, pemerintah memutuskan memperbolehkan ibu hamil mendapat vaksinasi Covid-19.
Pemerintah sendiri telah memulai vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksinasi booster pada pertengahan Januari 2022.
Apakah ibu hamil bisa mendapatkan vaksin booster?
Baca juga: Jika Vaksin 1 dan 2 Sinovac, Booster Pakai Apa? Ini Panduan Memilihnya
Melansir laman Kemenkes, ibu hamil bisa mendapatkan vaksin booster, tetapi dengan beberapa persyaratan.
Bagi ibu hamil, penggunaan vaksin mengacu pada Surat Edaran nomor HK.02.01/1/2007/2021 tentang Vaksinasi Covid-19 bagi Ibu Hamil dan penyesuaian skrining dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Dalam Surat Edaran tersebut dituliskan vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk ibu hamil adalah vaksin Covid-19 platform mRNA Pfizer dan Moderna.
Selain itu, vaksinasi bisa menggunakan vaksin platform inactivated Sinovac. Pemberian vaksin disesuaikan dengan ketersediaan.
Sebelumnya, pemberian vaksin dosis ke-1 diberikan mulai trimester kedua kehamilan dan untuk dosis ke-2 dilakukan sesuai dengan interval dari jenis vaksin.
Disebutkan juga dalam SE bahwa vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis dan ketentuan peraturan perundang-undangan dan dengan menggunakan format skrining pada kartu kendali untuk ibu hamil.
Berdasarkan petunjuk teknis, berikut ini syarat-syarat ibu hamil yang bisa menerima vaksinasi Covid-19:
Baca juga: Simak, Ini Alur Pelaksanaan Vaksinasi Booster Covid-19
Kondisi-kondisi tertentu membuat ibu hamil harus menunda vaksinasi Covid-19, yaitu:
Baca juga: Cara Cek Tiket Vaksinasi Booster di PeduliLindungi
Diberitakan Kompas.com, Jumat (14/1/2022), sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang divaksinasi Covid-19 dapat menularkan antibodi kepada bayinya.
Penelitian itu dilakukan oleh tim dari New York University (NYU). Mereka menemukan bayi baru lahir yang ibunya telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna memiliki tingkat antibodi yang tinggi.
Studi tersebut dilakukan tahun 2021 dengan mengukur tingkat antibodi pada 36 bayi baru lahir yang ibunya telah menerima salah satu vaksin messenger RNA (mRNA) yaitu vaksin Pfizer-BioNTech atau vaksin Moderna.
“Imunitas akan diteruskan ke janin melalui tali pusar,” papar dokter kandungan di New York, dr Daniel Roshan dilansir dari Healthline, Senin (10/1/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.