Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 5 Jenis Vaksin yang Diizinkan BPOM untuk Booster

Kompas.com - 11/01/2022, 11:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin 5 jenis vaksin Covid-19 untuk vaksinasi booster atau lanjutan, beserta penggunaannya.

Informasi tersebut disampaikan Kepala BPOM Penny Lukito melalui konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Badan POM RI, Senin (10/1/2021).

"Sampai dengan saat ini, kami melaporkan ada 5 vaksin yang telah mendapatkan use authorization dan telah melalui proses evaluasi bersama tim ahli Komite Nasional Penilai Obat atau Vaksin dan telah mendapatkan rekomendasi memenuhi persyaratan yang ada, sehingga bisa dilanjutkan dengan proses pemberian emergency use authorization (EUA)," kata Penny.

Ada pun kelima vaksin yang dimaksud meliputi:

  1. Coronavax Covid-19 BioFarma (homolog)
  2. Pfizer (homolog)
  3. AstraZeneca (homolog)
  4. Moderna (homolog dan heterolog)
  5. Zivivax (heterolog)

Baca juga: Vaksinasi Booster Dimulai Besok, Ini Jenis Vaksin, Harga, dan Penerimanya

Skema pemberian vaksin

Booster homolog, artinya hanya dapat diberikan kepada irang yang sebelumnya mendapatkan vaksin primer (dosis pertama dan kedua) dari jenis vaksin yang sama.

Misalnya, jika sebelumnya mendapatkan vaksin Pfizer maka di vaksinasi lanjutan mereka juga harus diberi vaksin Pfizerz tidak bisa yang lain.

Namun, itu pun ada aturan atau batasannya.

Untuk vaksin Moderna, jika akan digunakan sebagai booster heterolog, vaksin primernya harus berupa AstraZeneca, Pfizer, dan Jhonson & Jhonson.

Sementara Zivivax, penggunaan heterolog hanya bisa dilakukan untuk penerima vaksin primer berupa Sinovac atau Sinopharm.

Mengacu informasi tersebut, berikut rincian produk vaksin yang dapat digunakan untuk vaksinasi booster berdasarkan vaksin primer yang diterima:

  1. Vaksin primer Sinovac/Sinopharm: booster Coronavax atau Zivivax
  2. Vaksin primer Pfizer: booster Pfizer atau Moderna
  3. Vaksin primer Moderna: booster Moderna
  4. Vaksin primer AstraZeneca: booster AstraZeneca atau Moderna
  5. Vaksin primer Jhonson & Jhonson: booster Moderna

Masih ada beberapa jenis vaksin lain yang saat ini masih ada di fase uji klinis, sebelum dinyatakan dapat digunakan pada program vaksinasi lanjutan ini.

Baca juga: Mengenal Peserta BPJS PBI yang Dapat Vaksin Booster Gratis

Syarat penggunaan vaksin booster

Dalam penjelasannya, Penny merinci persyaratan penggunaan masing-masing jenis vaksin sebagai booster.

Persyaratan tersebut meliputi:

  1. Diberikan minimal 6 bulan setelah vaksin primer lengkap
  2. Penerima adalah kelompok dewasa usia 18 tahun ke atas
  3. Dosis yang digunakan adalah 1 dosis, kecuali Moderna adalag setengah dosis

Terkait dengan sasaran vaksinasi booster, Penny menyebut kelompok yang akan didahulukan adalah mereka kelompok masyarakat dengan risiko tinggi.

"Pemberian vaksin booster yang akan menunjukkan prioritasnya, tentunya didahulukan untuk populasi yang berisiko tinggi, yaitu lansia, tenaga kesehatan, dan kelompok individu immunocompromised (imun lemah)," jelas Penny.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com