Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Kebiasaan Menyesap Teh Terlalu Panas Bisa Memicu Kanker?

Kompas.com - 30/12/2021, 17:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Kanker bisa disebabkan oleh banyak hal, menurut penelitian terbaru, kanker juga bisa dipicu oleh suhu minuman yang kita konsumsi sehari-hari.

Kanker sendiri bisa menyerang bagian tubuh mana saja. Melansir Mayo Clinic, kanker adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang tak terkendali dan bisa menyerang jaringan tisue tubuh yang normal.

Kanker disebabkan karena adanya mutasi DNA dalam sel-sel tubuh. Mutasi gen ini bisa menyebabkan percepatan mutasi gen hingga tak terkendali.

Selain itu, mutasi gen juga menyebabkan menyebabkan pertumbuhan sel ini tak mengenal batas alias tak bisa berhenti. 

Baca juga: Gejala Kanker Prostat seperti yang Diidap SBY, Sebab dan Pengobatannya

Kaitan suhu minuman dan faktor risiko kanker

Penyebab mutasi gen ini bisa terdiri dari dua faktor. Yang pertama, adalah mutasi gen yang terbawa semenjak lahir, diturunkan dari orang tua yang mengalami mutasi gen.

Dan yang kedua, adalah mutasi yang terjadi setelah lahir. Nah, penyebab mutasi kedua ini sangat beragam.

Karena kanker adalah penyakit dengan angka kematian tinggi, maka berbagai penelitian pun terus diadakan.

Ilustrasi teh panas Ilustrasi teh panas
Dan di penelitian terbaru, para ilmuwan menyatakan bahwa ada kaitan erat antara suhu minuman yang kita konsumsi dengan peluang risiko terjadinya mutasi gen pada tubuh kita.

Mengutip dari express.co.uk, sebuah studi menyimpulkan bahwa mengonsumsi teh dengan suhu sangat tinggi terlalu sering bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker.

Studi yang diterbitkan dalam International Journal of Cancer tersebut melibatkan sekitar 50 ribu orang yang sebagian besar di antaranya hobi menyesap kopi, teh, dan berbagai jenis minuman sangat panas lainnya.

Baca juga: Ada Efek Sampingnya, Ini 7 Tanda Anda Kebanyakan Teh

Farhard Islami dari American Cancer Society menyatakan bahwa menyesap teh yang terlalu panas bisa meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan atau kanker esofagus.

"Dibandingkan dengan mereka yang meminum kurang dari 700 ml teh di bawah suhu 60 derajat celcius per hari, mereka yang meminum lebih dari 700 ml teh panas per hari memiliki kenaikan risiko terkena kanker kerongkongan hingga 90 persen," ujar Farhard.

Tapi benarkah teh panas saja bisa memicu kanker?

Melansir Healthline, kebiasaan meminum teh bersuhu panas memang bisa memicu kanker jika kebiasaan kita ini diikuti dengan berbagai kebiasaan buruk lainnya.

Seperti merokok, minum alkohol, mengunyah tembakau, diet tak seimbang dan tubuh yang terlalu sering terpapar polusi.

Baca juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersama Teh

Kanker kerongkongan sendiri ada dua. Pertama adalah squamous cell carcinoma, yaitu kanker yang terjadi ketika sel tipis di dalam lapisan kerongkongan mengalami mutasi.

Yang kedua adalah adenocarcinoma, yaitu kanker yang bermula dari saluran lendir di dalam kerongkongan. 

Kanker kerongkongan tipe squamous cell carcinoma adalah kanker yang kerap dikaitkan dengan kebiasaan minum teh dalam suhu terlalu panas.

Jadi agar risiko terkena kanker ini tak meningkat, sebaiknya konsumsi teh dalam suhu yang aman, di bawah 60 derajat celcius. Juga, hilangkan kebiasaan buruk lainnya yang bisa merusak tubuh.

Baca juga: 7 Fakta dan Mitos Seputar Teh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com