Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Gunung Merapi: Status Siaga, Keluarkan Lava Pijar 11 Kali dalam 6 Jam

Kompas.com - 08/12/2021, 10:48 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Merapi di perbatasan kabupaten Klaten, Boyolali, Magelang (Jawa Tengah) dan Kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) terus dipantau. 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) merilis update terkini mengenai situasi Gunung Merapi pada Rabu (8/12/2021).

Dalam pengamatan pada pukul 00.00 WIB sampai 06.00 WIB, Rabu (8/12/2021), Gunung Merapi terlihat jelas.

Secara visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 15-20 meter di atas puncak kawah.

Selain itu, teramati juga adanya guguran lava pijar 11 kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan 11 Kali Lava Pijar dalam 6 Jam

Aktivitas kegempaan

Informasi mengenai kegempaan seperti guguran, hembusan, dan hybrid/fase banyak.

Untuk jumlah guguran yang tercatat sebanyak 41 kali dengan amplitudo 3-12 milimeter, dan berdurasi sekitar 15,3 detik hingga 124,9 detik atau 2 menit lebih 4 detik.

Banyaknya hembusan yang tercatat oleh BPPTKG dari Gunung Merapi yakni sebanyak satu kali, dengan amplitudo 3 milimeter, dan berdurasi 20,4 detik.

Sementara untuk hybrid/fase banyak yang tercatat yakni berjumlah 11 kali, dengan amplitudo 3-22 milimeter, S-P 0,2 sampai 0,9 detik, dan berdurasi 4,9 sampai 10 detik.

Gunung Merapi merupakan gunung api aktif dengan ketinggian 2.968 mdpl yang terletak di sekitar wilayah Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, dan D.I.Yogyakarta.

Pada pantauan hari ini, suhu udara yang ada di Gunung Merapi berkisar antara 14-20 derajat celsius, dengan kelembapan udara cukup tinggi yakni 72-89 persen, dan tekanan udara 568-717 mmHg.

Baca juga: Setelah Seminggu Dicari, Korban Banjir Lahar Hujan Merapi Ditemukan Tewas Tertimbun Pasir

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com