Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plus Minus Minum Air Es

Kompas.com - 14/11/2021, 14:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Minum air es atau minum air hangat adalah pilihan yang masih menjadi perdebatan jika berbicara soal manfaat air untuk kesehatan.

Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa minum air dingin atau air es bisa membahayakan kesehatan. Namun beberapa lagi mengatakan bahwa ada keuntungan tersendiri dari meminum air es.

Minum banyak air memang kebutuhan vital. Konsumsi air bisa mendukung fungsi organ tubuh, menyehatkan jaringan tisue, menyehatkan saluran cerna, serta menjaga temperatur tubuh tetap stabil.

Jika Anda termasuk golongan yang lebih senang menyesap air dingin ketimbang air hangat, Anda sebaiknya mengetahui dulu plus minus dari terlalu banyak mengonsumsi air es.

Baca juga: Solusi Efektif, Mandi Air Hangat untuk Menurunkan Demam

Efek negatif minum air es

Menurut Ayurvedic Medicine, air dingin atau air es bisa menyebabkan ketidakseimbangan tubuh dan menimbulkan masalah dalam saluran cerna.

Tubuh memiliki suhu normal yang stabil. Ketika kita terlalu sering mengonsumsi air es, maka tubuh butuh energi ekstra untuk mengembalikan tubuh ke suhu normal setelah suhunya sempat turun akibat efek air es.

Orang dengan gangguan eksofagus sebaiknya jangan terlalu sering minum air es.Unsplash/Jez Timms Orang dengan gangguan eksofagus sebaiknya jangan terlalu sering minum air es.
Namun dalam dunia pengobatan barat, tak ditemukan penelitian yang menunjang kesimpulan bahwa minum air es membawa dampak gangguan kesehatan yang harus dicemaskan.

Melansir Medical News Today, ilmuwan dan ahli medis hanya menyarankan agar mereka yang menderita gangguan eksofagus atau gangguan di sekitar tenggorokan seperti akalasia untuk mengurangi konsumsi air dingin.

Akalasia adalah gangguan kesulitan menelan makanan dan minuman. Ketika penderita terlalu banyak minum air es, maka gangguan dari penyakit ini akan menjadi semakin parah.

Penderita akalasia disarankan untuk sering mengonsumsi air hangat, karena air hangat bisa membuat otot tenggorokan relaks dan membuat makanan dan minuman bisa tertelan dengan lebih mudah.

Air es juga tak disarankan untuk penderita migrain. Karena penelitian di tahun 2001 menyebutkan bahwa penderita migrain akan lebih mudah kambuh sakit kepalanya setiap kali meminum air es menggunakan sedotan.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Panas

Efek positif minum air es

Air es sebaiknya dikonsumsi selama Anda berolahraga. Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa hal ini bisa meningkatkan performa dan ketahanan tubuh Anda.

Minum air es disebutkan bisa membuat temperatur tubuh tetap stabil selama berolahraga.

Ketika tubuh tak minum air dingin, temperatur tubuh ketika berolahraga bisa naik dengan cepat dan mengganggu performa dan ketahanan tubuh.

Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa minum air dingin bisa membantu program diet atau menurunkan berat badan.

Namun penelitian yang ada tak menemukan adanya banyak perbedaan khasiat antara air es dan air suhu ruang di dalam kaitannya membantu menurunkan berat badan.

Jadi untuk menurunkan berat badan, rumus utamanya sepertinya hanya memperbanyak konsumsi air minum. Entah itu air es, air suhu ruang, atau air yang bersuhu sedikit hangat sekali pun.

Baca juga: Pusing atau Sakit Kepala Setelah Minum Kopi, Ini Cara Penanganannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com