Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Matahari Terbit Lebih Cepat dari Biasanya pada 13-18 November, Apa Dampak dan Penyebabnya?

Kompas.com - 13/11/2021, 20:35 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Matahari akan terbit lebih cepat untuk wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada 13-18 November 2021.

Mengutip laman Lapan, beberapa wilayah lain juga akan mengalami Matahari terbit lebih cepat yakni di beberapa wilayah Maluku dan Papua.

Fenomena Matahari terbit lebih cepat ini dapat terjadi setiap tahun dengan waktu terbit Matahari dan tanggal yang kurang lebih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Baca juga: Saat Kulit Tersengat Sinar Matahari Seharian, Bolehkah Langsung Diguyur Air Dingin?

Adakah dampak dari Matahari terbit lebih cepat tersebut?

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang menegaskan, tidak ada dampak apa pun akibat dari fenomena tersebut.

“Tidak ada (dampak apa pun). Hanya lebih cepat saja terbitnya,” ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

Andi juga menambahkan, fenomena ini juga bukan tanda suatu bencana.

"Memang sudah alamiah," katanya lagi.

Baca juga: Saat NASA Akan Tabrakkan Pesawat ke Asteroid untuk Selamatkan Bumi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com