Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kopi Pagi

Kompas.com - 30/10/2021, 09:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang langsung menyeduh kopi segera setelah bangun tidur di pagi hari.

Kebiasaan ini dilakukan oleh banyak orang dari seluruh penjuru dunia. Meski sebenarnya, menyeduh kopi itu sebaiknya tak dilakukan di menit-menit pertama setelah kita membuka mata.

Namun dilakukan beberapa jam selepas kita bangun, sehingga kita bisa maksimal mendapatkan efek kafein yang ada.

Namun kebiasaan tetaplah menjadi kebiasaan. Tanpa aroma kopi, banyak orang mengaku tak bisa terjaga dan langsung semangat menghadapi hari.

Sebenarnya sejak kapan kopi menjadi minuman di pagi hari teman sarapan?

Baca juga: Sejarah Cappuccino, Racikan Kopi Tua yang Sudah Berusia Ratusan Tahun

Awal mula ritual kopi pagi

Melansir dari The Kitchn, di berbagai belahan dunia, ada berbagai tradisi minuman pagi yang harus ada sebagai teman makan pagi. Dan kebanyakan dari minuman ini adalah minuman yang mengandung alkohol.

Penduduk Romawi misalnya, mereka terbiasa menyesap roti yang dicelupkan ke wine sebagai pengisi energi di pagi hari.

Sedangkan tentara-tentara Inggris di sekitar tahun 1890-an, memiliki kebiasaan meminum rum dan teh sebelum memulai hari-harinya. Dan di Jerman, beer soup adalah sajian pagi yang tak pernah alpa hadir di dapur-dapur rumahan.

ilustrasi kopi hitam, biji kopi, dan bubuk kopi. SHUTTERSTOCK/Alex Veresovich ilustrasi kopi hitam, biji kopi, dan bubuk kopi.
Kedatangan kopi di akhir 1700-an dan di awal 1800-an, mengubah semua kebudayaan di atas.

Kopi akhirnya dipilih sebagai minuman yang lebih demokratis dan bisa dinikmati siapa saja, baik kalangan strata sosial atas atau bawah, laki-laki atau perempuan, dewasa atau anak-anak.

Kopi juga dipilih karena tak memiliki efek sedatif dan memabukkan layaknya alkohol. Sehingga jika digunakan memulai hari, minuman ini lebih aman dan efektif.

Di era revolusi industri, kopi makin dicari banyak orang. Kopi bahkan menyelamatkan para pekerja tekstil yang bergaji rendah namun harus tetap bersemangat dalam waktu kerja yang sangat panjang.

Mark Pendergast, penulis Uncommon Grounds: The History of Coffee and How It Transformed The World, menulis bahwa kopi dicari pekerja industri pada masa itu karena minuman ini bisa menghangatkan badan dan menstimulasi tubuh bekerja lebih semangat.

Baca juga: Mengusir Kantuk dengan Menghirup Aroma Kopi

Lebih baik dari alkohol

Di akhir 1800-an, kopi makin menjadi bagian dari aktivitas pagi banyak orang di Eropa dan belahan dunia lainnya. 

Sama-sama memberi tendangan atau dorongan semangat, kopi dirasa lebih baik dari alkohol karena tak memiliki efek samping memabukkan.

Bermula dari alasan itulah, kopi akhirnya menjadi bagian dari "ritual" pagi yang berlangsung abadi hingga kini.

Kopi semakin jelas kedudukannya ketika Mark Twain di tahun 1880 menulis di A Tramp Aboard: "Kebiasaan paling sederhana penduduk Amerika kebanyakan tentang bentuk sarapan adalah terdiri dari kopi dan beefsteak." 

Jadi ketika Anda menyukai kopi di pagi hari, berarti Anda sepaham dengan Mark Twain dan penduduk dunia lainnya di tahun 1800-an. 

Baca juga: 8 Cara Sehat Menyeduh Kopi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com