KOMPAS.com - Penyebaran virus corona di dunia masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Dilansir dari laman Worldometers, Rabu (22/9/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 230.257.934 (230 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 206.976.846 (206 juta) pasien telah sembuh dan 4.721.421 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 18.559.667 dengan rincian 18.461.242 pasien dalam kondisi ringan dan 98.425 dalam kondisi serius.
Baca juga: Alasan Vaksin Johnson & Johnson Hanya Perlu Satu Kali Suntikan
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: Daftar Daerah PPKM di Pulau Jawa dan Status Level Terbarunya
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Selasa (21/9/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 3.263 dari 176.440 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.
Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.195.958 orang.
Baca juga: 500.000 Dosis Vaksin Johnson & Johnson Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 6.581 orang.
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 4.002.706 orang.
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 171 orang, sehingga totalnya kini menjadi 140.805.
Baca juga: Indonesia Bakal Terima 50 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Ditujukan untuk Siapa?
Kementerian luar negeri India mendesak Inggris untuk mencabut aturan yang mengharuskan pengunjung dari India menjalani karantina meskipun sudah divaksinasi lengkap.
Dilansir dari CNA, Selasa (21/9/2021), vaksin Covishield, yang dikembangkan AstraZeneca dan diproduksi di India oleh Serum Institute, tidak diakui meski identik dengan vaksin yang telah diberikan pada jutaan orang Inggris.
Aturan yang akan diberlakukan mulai Oktober 2021, telah menyebabkan kemarahan, dengan banyak orang India menilai keputusan itu sebagai diskriminatif.
Baca juga: Misteri Temuan Mayat-mayat di Sungai Gangga, Apa Penyebabnya?