Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Nyamuk Berdengung di Telinga Manusia

Kompas.com - 18/09/2021, 20:02 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Nyamuk mungkin menjadi salah satu hewan yang paling tidak disukai manusia.

Selain dapat menyebabkan gatal di area kulit yang digigitnya, gigitan nyamuk tertentu juga bisa menyebabkan penyakit berbahaya, termasuk demam berdarah.

Nyamuk juga sangat menggangu saat terbang di sekitar telinga, sebab ia akan mendengungkan suara yang cukup membuat risih.

Dilansir dari Live Science melalui KOMPAS.com, profesor entomologi di University of Arizona, Michael Riehle, dengungan yang dihasilkan nyamuk berasal dari kepakan sayapnya.

"Dengung di telinga Anda adalah efek samping dari kepakan sayap nyamuk. Suaranya tak memiliki jangkauan yang jauh, jadi Anda akan menyadarinya saat mereka terbang di sekitar telinga Anda," ujar Michael.

Baca juga: Ilmuwan China Gunakan Teknologi Nuklir untuk Membasmi Nyamuk

Dengungan yang sering didengar manusia kemungkinan besar berasal dari nyamuk betina, karena kehidupan nyamuk jantan dan betina sangat berbeda.

Nyamuk jantan tidak mengisap darah manusia, mereka akan makan dengan menyesap nektar bunga.

Sementara itu, nyamuk betina harus mengisap darah setelah kawin agar memiliki energi yang cukup untuk bertelur. Selain itu, nyamuk betina juga dilengkapi alat unik untuk menemukan mangsanya.

"Dari kejauhan, nyamuk betina telah memberi tanda pada karbon dioksida yang kita embuskan. Karbon dioksida ini merangsang nyamuk betina untuk mulai mencari inang, sehingga membuatnya terbang mengikuti sumbernya," terangnya.

Artinya, nyamuk berdengung di sekitar kepala manusia karena pada area itulah karbon dioksida paling banyak ditemukan nyamuk.

Saat nyamuk betina terbang menuju mangsanya, ia akan mengepakkan sayap sekitar 500 kali per detik dengan frekuensi 450 hingga 500 hertz.

Baca juga: Mengapa Nyamuk Lebih Doyan Menggigit Orang Tertentu? Ini Sebabnya

Meski dianggap mengganggu oleh manusia, dengungan yang dikeluarkan nyamuk betina ternyata menjadi daya tarik bagi nyamuk jantan.

Sebelum menemukan mangsanya, nyamuk betina akan mencari panas tubuh dan karbon dioksida yang dikeluarkan manusia.

Nyamuk betina akan menggunakan sensor rasa di kakinya untuk memastikan bahwa manusia atau hewan yang dihinggapinya memiliki cukup darah.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa golongan darah O paling disukai nyamuk, namun Riehle skeptis terhadap hal itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com