Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikat Vaksin Covid-19 Tak Muncul karena Salah Data, Ini Solusinya!

Kompas.com - 13/08/2021, 12:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persoalan sertifikat vaksin Covid-19 masih banyak dikeluhkan karena banyak yang mengaku tak bisa mengakses sertifikat vaksin meski telah disuntik.

Kebutuhan soal sertifikat vaksin mendesak karena menjadi syarat melakukan perjalanan dan mengakses sejumlah fasilitas publik.

Sejumlah kendala diungkapkan masyarakat melalui media sosial, di antaranya, data yang dinyatakan tidak sesuai padahal sudah sesuai, data di sertifikat salah, dan sebagainya.

Baca juga: Marak Jasa Cetak Sertifikat Vaksinasi Covid-19, Amankah Data Kita?

Bagaimana solusinya?

Terkait perbaikan persoalan-persoalan teknis sertifikat vaksin, Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, pengguna bisa mengakses situs alternatif.

"Para pengguna dapat terlebih dahulu mengakses situs alternatif di https://pedulilindungi.id/periksa-sertifikat, jika sertifikat vaksin belum muncul dalam aplikasi Pedulilindungi," ungkap Dedy pada Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Berikut ini langkah-langkahnya:

  • Buka laman https://pedulilindungi.id/periksa-sertifikat
  • Masukkan nomor ponsel atau e-mail yang pernah didaftarkan
  • Kode OTP akan dikirimkan 
  • Masukkan data diri seperti nama lengkap, NIK/nomor paspor, tanggal lahir, tanggal vaksin, dan jenis vaksin
  • Klik "Periksa", lalu data akan muncul. 

Kemudian, pengguna bisa memeriksa kelengkapan data yang ada di sertifikat vaksin jika sudah terbit di laman tersebut.

Jika terdapat ketidaksesuaian data atau sertifikat vaksin belum dirilis, pengguna dapat menghubungi layanan aduan melalui sertifikat@pedulilindungi.id.

Saat menghubungi layanan aduan, pengguna harus mencantumkan:

  • Nama lengkap
  • NIK KTP
  • Tempat tanggal lahir
  • Nomor handphone
  • Foto selfie dengan KTP serta kartu vaksinasi.

Baca juga: Cara Daftar, Cek, dan Download Sertifikat Vaksin di Pedulilindungi.id

Apa saja yang bisa menyebabkan sertifikat tidak muncul?

Dedy menjelaskan, terdapat beberapa kemungkinan yang mengakibatkan sertifikat tidak muncul, antara lain:

1. Akun Pedulilindungi belum terkoneksi dengan nomor ponsel peserta vaksinasi.

Seperti diketahui, saat mendaftar aplikasi PeduliLindungi, pengguna biasanya diminta memasukkan nomor ponsel yang digunakan.

2. Nomor ponsel yang di-input bukan nomor ponsel yang aktif, atau terdapat kesalahan input data peserta vaksinasi

Untuk menyelesaikan persoalan ini, pengguna dapat mengirimkan keluhannya ke layanan aduan untuk melakukan perbaikan data. 

 

Dedy juga mengatakan, untuk menghindari kendala tersebut, Kementerian Kominfo mengimbau para peserta vaksinasi dapat melakukan pendaftaran terlebih dulu melalui aplikasi PeduliLindungi sebelum datang ke lokasi vaksinasi.

Selain itu, pastikan data yang di-input sudah benar.

Baca juga: Daftar Tempat yang Akan Mewajibkan Bukti Sertifikat Vaksin

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Aktivitas Publik di Jakarta yang Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com