KOMPAS.com - Budaya berbelanja daring semakin marak. Marketplace pun semakin berdandan melengkapi fitur-fiturnya.
Salah satu fitur yang tengah banyak diperbincangkan adalah Pay Later. Pay Later adalah metode pembayaran secara kredit, dalam artian beli sekarang dan bayar kemudian.
Fitur ini dilahirkan oleh berbagai perusahaan digital dan start up, ditawarkan kepada para pengguna dan konsumen marketplace untuk memudahkan aktivitas belanja ala daring.
Konsep Pay Later hampir mirip dengan kartu kredit, yaitu perusahaan digital akan menalangi pembayaran terlebih dahulu dan konsumen bisa membayarnya sesuai tanggal jatuh tempo.
Dilansir dari Kompas.com (16/06/2021), Pay Later adalah istilah sebuah fitur yang merujuk pada transaksi pembiayaan barang atau jasa.
Hal ini seperti disampaikan oleh Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot, yang menyatakan bahwa Pay Later dapat difasilitasi oleh beberapa lembaga jasa keuangan seperti bank, lembaga pembiayaan, atau fintech peer to peer.
Baca juga: Waspada Penipuan Minta Kode OTP Atasnamakan Shopee, Ini Penjelasannya
E-commerce seperti Shopee dan Tokopedia juga memiliki fitur Pay Later ini. Jika Shopee memiliki Shopee Pay Later, Tokopedia memiliki Ovo Pay Later.
Dikutip dari laman resmi Shopee Indonesia, Shopee memberikan keuntungan dalam bentuk pinjaman dana instan dengan bunga yang sangat rendah kepada para pengguna aktif Shopee.
Penggunaan Pay Later tak menggunakan jaminan sama sekali. Pengguna hanya perlu mengunggah foto identitas diri yaitu KTP, dan foto diri yang tengah memegang kartu identitas tersebut.
Baca juga: Kini Ada Aplikasi Pay Later Khusus untuk Pemilik Warung
Kemudian isi data diri hingga lengkap, dan lakukan permohonan pengajuan sistem pembayaran cicilan.
Ketentuan ini berbeda-beda di masing-masing platform. Namun kebanyakan, proses persetujuan penggunaan sistem pembayaran cicilan ini selesai dalam waktu 1x24 jam.
Mengenai limit kredit dan lamanya cicilan, juga berbeda-beda sesuai ketentuan platform masing-masing. Namun di beberapa e-commerce, memberlakukan kenaikan limit secara bertahap tergantung dengan keaktifan pengguna dalam berbelanja di aplikasi tersebut.
Jadi ketika Anda belum memiliki dana pun, Anda tetap bisa mendapatkan barang atau jasa yang tengah Anda butuhkan.