Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Sindrom Mulut Terbakar? Ini Gejala dan Penanganannya

Kompas.com - 20/06/2021, 09:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Problema di rongga mulut tak hanya bisa berupa sariawan saja, namun juga bisa berupa sindrom mulut terbakar.

Gangguan ini memiliki keluhan mulut serasa terbakar, seperti habis menenggak air dengan suhu yang terlalu panas.

Sensasi terbakar ini bisa menyelimuti seluruh rongga mulut. Yang terutama akan terasa pada langit-langit mulut, lidah dan bibir.

Dilansir dari Healthline, gangguan ini bisa datang secara tiba-tiba dan sembuh dengan sendirinya. Atau bisa pula menjadi kronis dan membutuhkan bantuan dari ahli medis.

Dari penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Oral Medicine, sindrom ini mengenai 2 persen dari populasi masyarakat. Dan tercatat, kaum wanita lah yang lebih sering mengalami sindrom mulut terbakar daripada kaum laki-laki.

Baca juga: Apa Bedanya Rematik dan Arthritis? Simak Gejala dan Perawatannya

Gejala sindrom mulut terbakar

Dicukil dari Huffpost, Juliet James, seorang penderita sindrom mulut terbakar, mengaku merasakan sensasi aneh di rongga mulut secara tiba-tiba pada bulan Oktober 2018.

James mengatakan bahwa sensasi mulut terasa melepuh seperti habis terkena air panas itu terjadi secara tiba-tiba tanpa ada gejala awal sama sekali.

Dari sensasi yang terasa ringan, berkembang menjadi sensasi terbakar yang menyiksa hampir setiap malam. Sindrom mulut terbakar sudah menyiksa James selama 30 bulan lamanya.

Gejala sindrom mulut terbakar memang bervariasi, dari ringan hingga parah. Ada yang menyatakan bahwa lidah dan langit-langit mulut terasa melepuh seperti habis meminum atau memakan sajian yang bersuhu terlalu panas.

Namun ada pula yang mengatakan rasanya hanya seperti mati rasa di beberapa titik di rongga mulut.

Lama gejala menyerang juga bervariasi. Ada yang hanya menetap beberapa hari saja, namun ada yang menetap selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Baca juga: Mengenal Osteoarthritis, Radang Sendi yang Bisa Terjadi pada Usia Muda

Penyebab sindrom mulut terbakar

Ilustrasi tes kadar gula darahSHUTTERSTOCK/Proxima Studio Ilustrasi tes kadar gula darah
Ada dua penyebab yang bisa menyebabkan penyakit ini muncul. Pertama, adalah karena adanya penyakit akut yang sudah ada, yang menyebabkan lahirnya gejala mulut terbakar.

Penyebab kedua, bisa saja sindrom ini terjadi karena adanya perubahan hormon, alergi, kondisi mulut kering, efek pengobatan, kekurangan nutrisi, infeksi pada mulut, atau ulah asam lambung.

Selain penyebab di atas, sindrom mulut terbakar juga biasa terjadi pada wanita yang akan atau tengah menopause.

Untuk menetapkan penyebab yang pasti, akan dilakukan tes darah, tes alergi, tes air liur, dan tes oral swab.

Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Usir Bau Badan

Penanganan medis dan pertolongan pertama

Minuman dingin bisa digunakan meredakan sindrom mulut terbakar.Unsplash/Wade Austin Minuman dingin bisa digunakan meredakan sindrom mulut terbakar.
Pengobatan sindrom ini bervariasi, tergantung penyebab yang ada. Jika penyebabnya asam lambung, maka akan diberi pengobatan yang fungsinya meredakan gangguan asam lambung yang ada.

Jika penyebabnya karena mulut kering, maka medis akan memberikan obat dan vitamin yang bisa meningkatkan produksi air liur.

Sedangkan jika penyebabnya infeksi mulut, maka dokter akan memberikan antibiotik juga anti nyeri untuk menghilangkan sakit yang ada.

Untuk pertolongan pertama di dalam rumah, Anda bisa meredakan sensasi mulut terbakar dengan cara ini:

  • Mengulum es batu untuk mengurangi sensasi panas yang ada.
  • Minum minuman dingin untuk menurunkan level panas dan terbakar di dalam mulut.
  • Hindari sajian yang mengandung asam berlebih seperti jeruk.
  • Kurangi mengonsumsi makanan pedas dan panas yang bisa menambah sensasi terbakar.
  • Ganti pasta gigi, karena bisa saja pasta gigi tertentu adalah yang menyebabkan kulit sensitif Anda bermasalah.
  • Kumur dengan baking soda yang sudah dicampur air hangat. Hal ini bermanfaat menetralkan kadar asam di dalam mulut. 
  • Lakukan hal-hal yang bisa mengurangi stres. Seperti yoga dan meditasi.

Baca juga: Manfaat Meditasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com