KOMPAS.com - Dampak pandemi corona masih terasa. Sejumlah orang masih bergantung pada gadget untuk menunjang pembelajaran jarak jauh dan bekerja dari rumah.
Mereka yang melakukan school from home (SFH) atau bekerja dari rumah (WFH) harus menatap layar gadget setidaknya 5 jam dalam sehari.
Tindakan ini tentu menimbulkan rasa lelah pada mata.
Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia
Tak hanya itu, kegiatan membaca buku atau mengendarai kendaraan dalam jangka waktu lama juga mengakibatkan kelelahan mata.
Dilansir dari Healthline (29/9/2017), kelelahan mata lebih sering terjadi akibat penggunaan perangkat digital seperti komputer, smartphone, dan tablet yang lebih dikenal dengan computer vision syndrome atau kelelahan mata digital.
Umumnya, kelelahan mata dapat diobati dengan metode non-invasif yang sederhana.
Namun, mata lelah atau iritasi mata yang berkepanjangan mungkin merupakan tanda dari sesuatu yang lebih serius dan harus dikonsultasikan dengan dokter.
Baca juga: Ramai soal Donor Kornea Mata, Bagaimana Syarat dan Prosedurnya?
Gejala mata lelah
Kelelahan mata dapat terjadi setelah berfokus pada satu tugas tertentu untuk jangka waktu yang lama. Beberapa gejala kelelahan mata meliputi:
Baca juga: Kenapa Mata Hewan Menyala Saat Malam Hari?
Penyebab umum kelelahan mata:
Ada beberapa tindakan yang dinilai menjadi penyebab umum dari kelelahan mata, antara lain:
Baca juga: Jangan Sembarangan Pakai Obat Tetes Mata, Bisa Sebabkan Kebutaan
Setelah mengetahui hal apa saja yang menjadi pemicu terjadinya kelelahan mata, kita dapat melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut:
Umumnya, kelelahan mata terjadi saat seseorang melakukan satu aktivitas dalam jangka waktu yang terlalu lama tanpa istirahat.
Oleh karena itu, seseorang harus beristirahat setidaknya setiap 20 menit dengan melihat suatu obyek dengan jarak sejauh 20 kaki selama 20 detik.
Bisa juga dengan melakukan aktivitas lain yang menuntut pengguna mata yang berbeda, misalnya dengan berjalan-jalan di luar ruangan.