KOMPAS.com - Reaksi alergi bisa bermacam-macam. Pada kulit, bisa berupa ruam kemerahan dan gatal-gatal. Begitu pula reaksi alergi yang muncul setelah seseorang terdera air hujan.
Air hujan bisa menyebabkan alergi?
Menurut Healthline, ada satu alergi langka yang ada di dunia ini. Yaitu alergi pada air atau dinamakan aquagenic urtikaria.
Alergi ini bisa dipicu oleh air hujan, salju, keringat atau malah air mata. Gejalanya, kulit akan muncul ruam-ruam parah disertai gatal.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa alergi ini dipicu oleh kandungan kimia yang ada dalam air seperti klorin.
Ketika seseorang memiliki alergi, dan terkena faktor yang bisa memicu alergi, tubuh orang tersebut akan mengeluarkan histamin sebagai reaksi sistem imun.
Baca juga: 9 Bunga yang Dapat Memicu Alergi
Histamin inilah yang membuat timbulnya ruam dan gatal-gatal di permukaan kulit, seringnya di lengan, dada juga leher.
Namun, ruam dan gatal setelah kehujanan, bisa jadi adalah reaksi alergi terhadap suhu dingin atau yang dinamakan cold urtikaria.
Diagnosa dan penanganan alergi air
Menurut Healthline, untuk mendiagnosa apakah kita terkena alergi air, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memberikan tes tantangan air.
Dalam tes ini dokter akan memberikan kompres air ke tubuh bagian atas dengan suhu tertentu untuk melihat apakah ada reaksi yang terjadi.
Penderita alergi ini bisa jadi mengalami reaksi alergi setiap hari karena terkena air mandi dan air kolam renang. Reaksinya bisa bermacam-macam. Dari ruam hingga sakit kepala.
Karena tidak terdiagnosis dengan cepat dan tepat, dokter atau pasien akan mengira bahwa ruam dan mungkin sakit kepala yang ada adalah reaksi alergi berlebihan dari faktor lain, seperti yang diberitakan NBCNews.
Baca juga: Alergi Air, Wanita Ini Kesakitan Saat Mandi, Berkeringat, dan Menangis
Untuk penanganannya, medis biasanya akan memberikan obat-obatan antihistamin untuk menekan reaksi yang ada.
Juga obat-obatan untuk mengatasi gejala yang menganggu aktivitas seperti sesak napas dan sakit kepala.