Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Prihatin Nasib Rakyat Miskin dan Masyrakat Adat

Kompas.com - 03/03/2021, 20:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

TERBERITAKAN oleh berbagai media massa dan media sosial mau pun media asosial tentang nasib rakyat miskin dan masyarakat adat tersingkirkan oleh gelora semangat pembangunan infrastruktur.

Apakah pembangunan infrastruktur memang hanya bisa dilaksanakan dengan menyengsarakan rakyat miskin dan masyarakat adat?

Menyejahterakan

Sebenarnya sama sekali tidak ada yang salah pada program pembangunan infrastruktur Presiden Jokowi yang saya pribadi kenal sejak beliau masih Walikota Solo.

Tujuan pembangunan infra struktur sepenuhnya mutlak demi menyejahterakan rakyat. Seharusnya tidak ada pembangunan demi menyengsarakan rakyat.

Dalam perbincangan pribadi Presiden Jokowi dengan saya, berulang kali beliau menegaskan bahwa beliau tidak ingin rakyat Indonesia mengalami derita seperti yang dialaminya di masa kanak-kanak, tiga kali digusur atas nama pembangunan.

Jelas bahwa Presiden Jokowi tidak pernah membenarkan pembangunan infrastruktur secara melanggar hukum dan HAM sambil tega merusak alam dan menyengsarakan rakyat miskin dan masyarakat adat.

Pembangunan berkelanjutan

Jelas bahwa Presiden Jokowi menghendaki pembangunan infrastruktur dilakukan tanpa melanggar hukum dan HAM mau pun agenda pembangunan berkelanjutan yang telah disepakati para anggota PBB sebagai program pembangunan planet bumi abad XXI tanpa mengorbankan alam dan manusia.

Namun hukum, HAM, pembangunan berkelanjutan bahkan Pancasila kerap dianggap sebagai penghambat pembangunan oleh mereka yang meyakini bahwa pembangunan infrastruktur tidak-bisa-tidak memang hukumnya wajib merusak alam dan menyengsarakan rakyat terutama yang miskin.

Akibat yang kaya pasti akan melawan jika akan disengsarakan sementara yang miskin hanya bisa protes dengan tetasan air mata belaka.

Mendukung pembangunan

Maka besar harapan saya sebagai warga Indonesia yang kebetulan belum pernah digusur atas nama pembangunan serta tidak punya kepentingan pamrih jabatan, politik, duit atau apa pun dalam berbelarasa kepada rakyat miskin dan masyarakat adat tergusur bahwa para putra-putri terbaik bangsa yang tergabung di lembaga legislatif, yudikatif dan eksekutif berkenan bersatupadu mengejawantahkan semangat kerakyatan dan kemanusiaan Presiden Jokowi yang tertuang ke dalam program pembangunan infra struktur menjadi kenyataan.

Insya Allah segenap warga bangsa Indonesia sudi bergotong-royong mendukung program pembangunan infrastruktur Presiden Jokowi agar jangan sampai sengaja mau pun tidak sengaja digelincirkan ke luar dari rel kereta pembangunan sehingga gilang-gemilang dalam berjaya melestarikan alam serta menyejahterakan rakyat miskin dan masyarakat selaras kearifan adiluhur Kemanusiaan Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial untuk Seluruh Rakyat Indonesia demi meraih cita-cita masyarakat adil dan makmur hidup bersama di negeri gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com