Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Imlek Identik dengan Warna Merah?

Kompas.com - 11/02/2021, 07:32 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek menandai perpindahan zodiak dalam kultur Tionghoa, yang dilambangkan dengan binatang.

Tahun 2021 adalah tahun Kerbau, sedangkan tahun 2020 kemarin adalah tahun Tikus.

Melansir Chinesenewyear.net, tahun ini, perayaan Imlek jatuh pada Jumat (12/2/2021) dan sudah mulai dirayakan sejak Kamis (11/2/2021).

Perayaan puncaknya adalah Festival Lampion, yang diselengagrakan pada Jumat (26/2/2021). Perayaan ini sekaligus mengakhiri rangkaian perayaan Imlek.

Selama perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa akan menghias rumah mereka dengan pernak-pernik tradisional, seperti lampion, dan juga mengenakan busana tradisional.

Tradisi lain yang dikenal luas masyarakat saat Imlek adalah tradisi membagikan angpao (amplop kecil berisi uang) berwarna merah.

Selain angpao, pernak-pernik lain saat perayaan Imlek, seperti baju dan lampion, juga didominasi warna merah.

Baca juga: Rumah Baru Hadiah Imlek untuk Ce Mei Ly...

Mengapa Imlek identik dengan warna merah?

Ada beragam versi mengenai alasan Imlek identik dengan warna merah.

Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret, Dwi Susanto mengatakan, warna merah yang dominan dalam perayaan Imlek berhubungan dengan akar budaya penduduk Tiongkok pada saat itu, yang hidup bertani.

Dwi, yang telah beberapa kali melakukan riset tentang kebudayaan Tionghoa, mengatakan, warna merah melambangkan petir yang dilihat oleh para petani saat hujan, dan digunakan untuk menunjukkan rasa bahagia memasuki masa panen.

"Di zaman dulu itu kan masyarakat sana (Tiongkok) itu pertanian. Nah, merah itu asalnya dari petir. Kalau ada petir itu kan hujan, artinya hujan itu kan panen, jadi bahagia. Jadi warna merah itu warna kebahagiaan," kata Dwi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Dwi mengatakan, Imlek sebetulnya adalah perayaan pergantian musim. Namun, ada juga yang menyebut bahwa Imlek itu adalah perayaan agama Konghucu.

"Tapi sekarang dari perkembangan-perkembangannya, menjadi kebudayaan. Artinya seperti Idul Fitri itu, orang juga ikut merayakan, ikut beli baju, dan macam-macam lainnya," ujar Dwi.

Baca juga: ASN di Riau Dilarang Keluar Daerah Selama Libur Tahun Baru Imlek

Mitos makhluk buas

Salah satu versi lain mengenai warna merah yang dominan saat perayaan Imlek berkaitan dengan mitologi yang dipercayai oleh masyarakat Tionghoa.

Melansir Reader's Digest, 22 Januari 2019, legenda menyebutkan, warna merah pada saat Imlek bermula dari kepercayaan tentang Nian, seekor binatang buas yang akan meneror penduduk desa pada Tahun Baru, memakan tanaman, ternak, dan bahkan anak-anak.

Akan tetapi, penduduk desa mengetahui bahwa makhluk setengah banteng berkepala singa itu takut pada tiga hal, yaitu api, kebisingan, dan warna merah.

Akhirnya, Nian dapat dikalahkan oleh penduduk desa, dan sejak saat itu warna merah dianggap membawa keberuntungan dan rejeki bagi semua orang.

Oleh karena itu, warna merah dipakai saat Imlek, untuk melambangkan keberuntungan dan rasa suka cita karena telah mengalahkan Nian.

Baca juga: Puncak Kepadatan Lalin Jelang Libur Imlek Diprediksi Besok Sore

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com