Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disoroti Jokowi karena Tak Hadir di Acara Imlek Nasional, Apa "PR" Ahok sebagai Komut Pertamina?

Kompas.com - 31/01/2020, 20:35 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketidakhadiran Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada acara Imlek Nasional 2020 disoroti Presiden Joko Widodo.

Jokowi mempertanyakan ketidakhadiran Ahok dalam acara ini, sesaat setelah mengapresiasi drama musikal yang dibawakan dalam acara yang diselenggarakan di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Banten pada Kamis (30/1/2020).

Hal itu diawali ketika Jokowi mengonfirmasi keberadaan salah satu anggota orkestra, Nia yang merupakan putri Ahok dan Veronica Tan.

Setelah itu, Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengeluarkan kalimat guyonan yang mempertanyakan ketidakhadiran Ahok.

"Setelah jadi Komisaris Utama Pertamina, kok tidak datang," kata Jokowi.

Pernyataan Mantan Walikota Solo ini pun disambut riuhan tawa dan tepuk tangan dari para tamu yang hadir.

Lantas apa saja yang harus dilakukan Ahok saat menjabat sebagai Komut Pertamina? 

Percepatan pembangunan kilang 

Ahok mempunyai beberapa pekerjaan rumah. Hal tersebut juga ditegaskan oleh Jokowi yang pernah berpesan kepada Ahok sebagai Komut Pertamina untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor migas pada November 2019 sebesar 2,13 miliar dollar AS atau senilai Rp 29,82 triliun. 

Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 21,6 persen dibandingkan Oktober 2019.

Salah satu cara untuk mengurangi impor migas yakni dengan percepatan penyelesaian pengembangan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).

"Pesan Bapak Presiden Jokowi sangat jelas, segera menuntaskan pengembangan Kawasan TPPI menjadi industri petrokimia nasional yang nanti akan menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk BBM," kata Ahok seperti dikutip Kompas.com dari akun Instagram resminya, Minggu (22/12/2019).

Pengembangan kawasan TPPI menjadi industri petrokimia nasional nantinya akan menghasilkan beragam produk turunan petrokimia dan produk BBM.

Sehingga, jika proyek ini selesai, akan mengurangi impor migas Indonesia secara signifikan.

Bukan hanya BBM, TPPI turut menjadi tumpuan industri petrokimia yang menghasilkan banyak produk turunan migas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com