KOMPAS.com - Warga Tionghoa kembali merayakan tahun baru Imlek. Perayaan ini memiliki serangkaian tradisi yang menarik.
Ada berbagai hal yang biasanya mewarnai perayaan Imlek, mulai dari makanan hingga kegiatan budaya lainnya.
Selain itu, ada pula sejumlah pantangan atau hal-hal yang tabu untuk dilakukan, dibeli, ataupun dimakan pada saat perayaan tahun baru Imlek.
Beberapa adalah pantangan yang tidak boleh dilakukan di hari pertama Imlek.
Sementara, ada pula beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan sepanjang musim Imlek, yaitu dari tanggal 1 hingga tanggal 15 tahun baru Imlek.
Melansir China Highlights, berikut adalah sejumlah pantangan saat perayaan Imlek:
Bubur tidak boleh dimakan saat perayaan Imlek. Oleh karena itu, sulit atau bahkan tidak ada bubur yang tersaji di meja makan orang Tionghoa saat perayaan Imlek.
Bubur dianggap dapat menghalangi rezeki dan mendatangkan kemiskinan.
Orang Tionghoa tidak mencuci baju pada hari pertama dan kedua Imlek. Sebab, kedua hari tersebut dirayakan sebagai hari ulang tahun Shuishen atau Dewa Air.
Rambut juga tidak boleh dicuci saat hari pertama perayaan Imlek. Dalam bahasa China, rambut memiliki pengucapan dan karakter yang sama dengan fa di dalam facai, yang berarti 'untuk menjadi kaya'.
Keramas diibaratkan seperti menghapus atau mengurangi keberuntungan sepanjang tahun berikutnya.
Baca juga: Mengapa Lampion Identik dengan Imlek? Berikut Makna dan Sejarahnya
Penggunaan pisau ataupun gunting dihindari karena dianggap dapat menyebabkan kejadian yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, menjahit atau melakukan aktivitas dengan benda tajam seperti pisau dan gunting umumnya tidak dilakukan saat Imlek.
Selain itu, menjahit juga dianggap dapat memengaruhi rezeki menjadi buruk.
Menangis juga dipercaya menjadi lambang kesedihan dan hukuman, khususnya anak-anak.