KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan bahwa negaranya kembali lockdown karena Covid-19 hingga pertengahan Februari.
Melansir The Guardian, Senin (4/1/2021), Johnson memperingatkan bahwa minggu-minggu mendatang akan menjadi yang paling sulit.
Hal itu karena masyarakat Inggris harus tinggal di rumah, dengan olahraga dibatasi sekali sehari dan semua toko yang tidak penting harus tutup.
Baca juga: Inggris Lockdown Lagi sampai Pertengahan Februari, Berlaku Mulai 6 Januari
Penguncian akan berlangsung setidaknya selama tujuh minggu. Relaksasi apa pun tidak akan berlaku sebelum 22 Februari 2021.
Hanya sehari setelah mendorong jutaan siswa untuk kembali ke kelas, Johnson mengumumkan bahwa semua sekolah akan beralih ke pembelajaran jarak jauh hingga Februari.
Dengan adanya keputusan ini, Johnson tak memungkiri akan ada pertanyaan mengapa pihaknya tak membuat keputusan lockdown ini sejak awal.
"Saya benar-benar memahami, ini akan menyebabkan ketidaknyamanan dan kesusahan jutaan orang tua dan murid di seluruh negeri tentang perubahan yang terlambat ini," kata Boris Johnson.
Dalam pidatonya, Johnson juga menyebut kategori penerima vaksin pada pertengahan Februari.
Yaitu diberikan kepada 12,2 juta orang yang paling rentan di masyarakat, seperti penduduk dan staf panti jompo, pekerja kesehatan dan perawatan sosial garis depan, semuanya berusia di atas 70 tahun.
Di bawah lockdown ini, orang-orang di Inggris akan diperintahkan untuk tinggal di rumah mulai Selasa dan disarankan untuk pergi hanya sekali sehari jika ingin berolahraga.
Sementara itu, anggota parlemen diharapkan untuk memilih langkah-langkah baru yang sulit menjadi undang-undang mulai Rabu (6/1/2021), meskipun bisnis disarankan untuk tutup mulai Senin malam.
Kemudian, orang-orang yang ingin meninggalkan rumah hanya untuk bekerja apabila tidak mungkin untuk bekerja dari rumah, dan untuk membeli makanan dan obat-obatan penting.
Olahraga dengan satu orang lain dari rumah yang berbeda diperbolehkan, tetapi sarannya adalah tetap di tempat dan batasi aktivitas hanya sekali sehari.
Alasan lain untuk meninggalkan rumah akan terbatas pada mencari perawatan medis, menghindari ancaman bahaya dan menyediakan perawatan penting.
Semua sekolah dasar, sekolah menengah dan perguruan tinggi akan ditutup.