Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapsul Antariksa Jepang Mendarat di Australia Membawa Sampel Asteroid

Kompas.com - 06/12/2020, 20:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Kapsul antariksa milik Jepang mendarat di wilayah Woomera, Australia Selatan. Kapsul itu membawa sampel bebatuan dari asteroid Ryugu.

Dilansir dari BBC, Minggu (6/12/2020) kapsul yang membawa sampel bebatuan itu merupakan bagian dari wahana antariksa Jepang yang bernama Hayabusa-2.

Wahana itu telah mengudara di antariksa selama lebih dari satu tahun untuk menginvestigasi asteroid Ryugu. Kapsul yang berisi sampel bebatuan kemudian dikirim balik ke Bumi.

Pendaratan kapsul itu terdeteksi pada Sabtu (5/12/2020) oleh kamera pengawas di wilayah Coober Pedy, Australia. Kapsul itu tampak seperti bola api yang menukik dari langit.

Bergerak dengan kecepatan 11 km/detik, kapsul itu kemudian membentangkan parasut untuk memperlambat kecepatan, dan mulai mengirimkan sinyal informasi untuk menandai lokasinya.

Kapsul itu akhirnya mendarat di dataran luas Woomera, yang berada di wilayah operasional Angkatan Udara Australia (RAAF).

Baca juga: SpaceX Luncurkan 4 Astronot ke Stasiun Luar Angkasa, Salah Satunya Veteran dari Jepang

Misi Hayabusa-2

Setelah mendarat, kapsul antariksa itu dibawa ke fasilitas penelitian milik Australia untuk diperiksa terlebih dahulu, sebelum diterbangkan ke Jepang.

Kapsul seberat 16 kilogram itu akan diangkut ke ruang kurasi di Japan Aerospace Exploration Agency (Jaxa) di Sagamihara untuk analisis dan penyimpanan.

Misi Hayabusa-2 sebelumnya direncanakan untuk mengumpulkan sampel lebih dari 100 miligram bebatuan dari asteroid Ryugu.

Asteroid pada dasarnya adalah material yang tersisa dari pembentukan Tata Surya.

Obyek antariksa itu terbuat dari material yang sama dengan yang membentuk planet seperti Bumi, namun tidak memenuhi kualifikasi untuk disebut planet.

Profesor Sara Russell, pemimpin kelompok penelitian material planet di Museum Sejarah Alam London, mengatakan bahwa pengumpulan sampel dari asteroid Ryugu akan sangat bermanfaat untuk penelitian.

"Memiliki sampel dari asteroid seperti Ryugu akan sangat menarik untuk bidang kami. Kami pikir Ryugu terdiri dari bebatuan super kuno yang akan memberi tahu kami bagaimana Tata Surya terbentuk," kata Russell.

Baca juga: Potong Generasi Korupsi seperti Orde Baru kepada PKI, Mungkinkah?

Mengetahui asal air di Bumi

Prof Alan Fitzsimmons dari Queen's University Belfast mengatakan, sampel tersebut akan mengungkap sebagian besar sejarah terbentuknya Tata Surya, dan juga tentang asteroid.

Selain itu, mempelajari sampel yang diambil dari Ryugu dapat menyingkap awal mula air dan material-material lain penunjang kehidupan dikirim ke Bumi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com