Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pfizer Adakan Percontohan Pengiriman Vaksin Covid-19, ke Mana Saja?

Kompas.com - 17/11/2020, 17:28 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pfizer mengadakan program pengiriman vaksin Covid-19 eksperimentalnya di empat negara bagian Amerika Serikat (AS) sebagai percontohan.

Kandidat vaksin Covid-19 dari Pfizer diklaim menunjukkan keefektifan sebesar lebih dari 90 persen dalam mencegah Covid-19, berdasarkan data awal.

Namun, vaksin ini harus dikirim dan disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius, jauh di bawah standar vaksin, yaitu 2-8 derajat celsius saja.

Mengutip Time, vaksin ini dapat bertahan selama enam bulan jika disimpan pada suhu minus 70 derajat celsius.

Sebab, vaksin tersebut dibuat menggunakan materi genetik yang disebut dengan mRNA. 

Apabila tidak disimpan pada suhu yang sangat dingin, maka mRNA dapat rusak dan vaksin virus corona produksi Pfizer tidak dapat digunakan. 

Baca juga: Perbandingan Vaksin Moderna dan Pfizer yang Memiliki Efektivitas 90 Persen

Pengiriman percontohan

Kondisi yang dibutuhkan vaksin Pfizer tersebut menimbulkan keraguan berkaitan dengan distribusinya.

Untuk itu, uji coba pengiriman percontohan pun dilakukan untuk mencari cara atau solusi terbaik. 

"Kami berharap hasil dari uji coba pengiriman vaksin ini akan menjadi model bagi negara bagian Amerika Serikat lainnya dan pemerintah internasional, karena mereka bersiap untuk mengimplementasikan program vaksin Covid-19 yang efektif," kata pihak Pfizer dalam pernyataannya, Senin (16/11/2020).

Empat wilayah pengiriman yang dipilih dalam program percontohan ini terdiri atas Pulau Rhode, Texas, New Mexico, dan Tennessee.

Mengutip Reuters, Selasa (17/11/2020), pertimbangannya adalah pada perbedaan ukuran secara umum, keanekaragaman populasi, infrastruktur imunisasi, dan kebutuhan menjangkau indiviru pada lingkungan yang bervariasi di perkotaan hingga pedesaan.

Meski demikian, Pfizer menegaskan bahwa keempat negara bagian tersebut tidak akan menerima dosis vaksin lebih awal atau perlakuan yang berbeda dari negara lain.

Baca juga: Vaksin Moderna dan Pfizer Diklaim Efektif Lawan Corona, Ini Kata Epidemiolog

Tahap selanjutnya

Pfizer masih melanjutkan uji coba terkait keamanan dan keefektifan kandidat vaksin yang dikembangkannya. 

Perusahaan berharap segera mendapat data atau informasi yang cukup soal keamanan vaksin dari uji coba tahap akhir skala besar berlangsung pada minggu ketiga November 2020.

Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pengajuan izin penggunaan darurat (EUA).

Pfizer dan partnernya, BioNTech SE, menetapkan perjanjian sebesar 1,95 miliar dollar AS untuk menyediakan 100 juta dosis vaksin kepada pemerintah AS, yang juga memiliki opsi untuk memperoleh hingga 500 jtua dosis tambahan.

Sejauh ini, selain vaksin dari Pfizer, Moderna juga melaporkan vaksin ekperimentalnya 94,5 persen efektif dalam mencegah Covid-19 berdasarkan data sementara dari uji coba tahap akhir.

Hasil terbaru ini meningkatkan harapan terhadap vaksin sebagai salah satu cara untuk mengontrol pandemi virus corona yang telah sekitar 11 bulan berlangsung.

Baik kandidat vaksin yang dikembangakn Pfizer maupun Moderna menggunakan mRNA. Fungsinya adalah untuk mengaktifkan sistem kekebalan diri terhadap virus.

Baca juga: Moderna Umumkan Vaksin Corona Miliknya 94,5 Persen Efektif

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com