Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Keluhan Harga Paket Nasi Goreng di Kereta Dinilai Mahal, Ini Penjelasan Reska

Kompas.com - 02/11/2020, 20:33 WIB
Nur Rohmi Aida,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebuah unggahan yang mengeluhkan harga makanan yang dijual di kereta api jarak jauh viral di media sosial Twitter.

Postingan tersebut diunggah akun @dehallusinate pada Minggu (1/11/2020). Akun tersebut menilai paket nasi goreng dan minuman seharga Rp 45.000 di kereta mahal.

Udah hampir setahun gak naek kereta jarak jauh, dan skrg kaget ktika makan suruh bayar 45rb (utk nasi goreng ayam + minum 1 botol fruit tea) #ptkainaikhaji
fyi: kereta nya KA kahuripan (ekonomi) @KAI121 seriusan ini cara pricing nya gini skrg? List menu harga mana?” tulis akun tersebut mengawali sebuah utas yang ia buat.

Baca juga: Daftar Kereta Api Jarak Jauh yang Beroperasi November-Desember 2020

Dalam utas lanjutan, ia memberikan saran supaya harga makanan yang dijual di kereta api disesuaikan dengan harga tiket.

"Banyaknya porsi gak ngeluh saya, tapi masa iya ini segini kyk gini dgn harga 45rb? Face with tears of joy Hrsnya pricing menunya disesuaikan dgn harga tiket dong, masa harga tiket 80rb pas makan harganya 45rb??? Face with tears of joyFace with tears of joy Anjay ketawa aing #ptkainaikhaji #menukeretaselangit," tulisnya.

Ia juga membandingkan makanan di kereta tersebut dengan makanan di mal, dengan rentang harga yang sama, menurutnya bisa mendapat makanan yang lebih baik.

Postingan tersebut hingga kini dibagikan ulang lebih dari 600 kali, dibagikan dengan kutipan lebih dari 6,3 ribu kali dan disukai lebih dari 2,4 ribu pengguna.

Baca juga: Heboh Video Pria di Bogor Bergelantungan di Tiang Jembatan Kereta Api, Ini Kata PT KAI

Beragam komentar warganet antara yang setuju dan tidak setuju dengan pendapat tersebut pun bermunculan.

“Dulu jaman kuliah sering ga ada uang dan kalo kepepet ya bawa bekal dr rumah atau bungkus nasi sebelum masuk kereta, karena ya emg aku nyadar kalo disana mahal. Kadang tau diri itu penting sih drpd asal protes mulu, masih mending disana ada makan kl kepepet drpd gaada sm sekali,” ujar akun @auliaahsan_.

“Aku berkali2 naik kereta, berkali2 pula kuliner di kereta. Harganya rata2 emang segitu. Baiknya nanya dulu harganya sebelum memesan. Biar ga kaget,” tulis akun @WeningAA.

Baca juga: Per September, PT KAI Alami Kerugian Rp 2,3 Triliun

Penjelasan pihak Reska

Kompas.com pun menghubungi PT Reska Multi Usaha (RMU), selaku anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang menjajakan makanan di atas kereta, terkait unggahan itu.

Manager Marketing Communication & Event Organizer PT RMU, Decil Christianto, menjelaskan harga yang dibayarkan di restoran Kereta Api Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong yang viral tersebut terdiri dari beberapa item makanan.

Ia pun merinci item makanan terdiri dari:

  • Nasi goreng, yang di dalamnya terdapat potongan ayam goreng dan telur ceplok goreng. Makanan ini dinilai seharga Rp 35.000.
  • Minuman Fruit Tea seharga Rp 10.000.

Sehingga, jika ditotal harga menu yang dipesan pelanggan berjumlah Rp 45.000.

Baca juga: 5 Negara dengan Jaringan Rel Kereta Api Terpanjang di Dunia

Terlepas dari itu, Decil memastikan ke depan akan memberikan informasi yang detail terkait dengan harga makanan yang dijajakan.

“Kami tentu berharap, komunikasi verbal maupun visual dapat terus kami tingkatkan untuk memastikan pelanggan mendapatkan informasi yang semestinya,” ujar Dechil.

Pihaknya terbuka untuk saran dan masukan yang disampaikan pelanggan untuk perbaikan layanan yang lebih baik bagi pengguna jasa kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com