KOMPAS.com - Perusahaan raksasa di bidang alat dan pakaian olahraga, Adidas, berencana akan melepas merek Reebok yang selama ini juga tergabung di bawah nama besarnya.
Alasan di balik penjualan itu adalah adanya permasalahan yang tidak kunjung terselesaikan semenjak gagalnya restrukturisasi perusahaan, dikutip dari Forbes (22/10/2020).
Penjualan ini rencananya akan diselesaikan pada Maret 2021.
Sebelum adanya pandemi corona, CEO Adidas Kasper Rosted berharap dapat menjual Reebok dengan harga sekitar 2,4 miliar dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 35,9 triliun.
Saat ini terdapat sejumlah pihak yang tertarik memberli merek Reebok, salah satunya adalah VF Corp yang memiliki merek Timberland, FILA, dan North Face.
Ada juga perusahaan Anta International Group Holdings dari China.
Baca juga: Daftar Hoaks Tautan Link Sepanjang 2020, dari Kartu Prakerja hingga Adidas
Saham perusahaan Adidas sempat melonjak hingga 3,2 persen, semenjak adanya laporan rencana penjualan tersebut.
Akan tetapi, salah satu juru bicara Adidas menyebut pihaknya tidak mengomentari apa yang menjadi rumor di pasar.
Perusahaan menugaskan tim internal tersendiri yang untuk mencari kesepakatan-kesepakatan yang dinilai potensial.
Namun semua ini masih ada di tahap awal, sebagaimana diberitakan Business insider (22/10/2020).
Sebelumnya, Reebok menjadi merek ketiga terbesar di dunia untuk kategori perlengkapan olahraga.
Reebok yang bermarkas di Boston, Amerika Serikat diakuisisi oleh Adidas dengan mahar 3,8 miliar dollar AS atau setara Rp 56 triliun pada 2006.
Tujuan Adidas membeli Reebok adalah untuk memperkuat pasar dan daya saing dengan rival mereka asal Amerika Serikat, Nike yang saat ini menguasai pasar AS.
Pada 2007, sekitar 25 persen total penjualan ritel Adidas berasal dari Reebok. Namun jumlah itu terus menurun hingga Juni 2020.
Reebok hanya menghasilkan 6,4 persen dari total penjualan Adidas, sehingga para investor pun meminta Adidas untuk melepaskannya saja.
Dikutip dari Reuters (22/10/2020), tahun lalu Adidas mencatat nilai buku Reebok hampir setengahnya dibandingkan dengan 2018, menjadi 842 juta euro (995 juta dollar AS).
Penjualan unit turun 44 persen pada kuartal kedua tahun 2020 menjadi 228 juta euro, yang menyebabkan induknya mengambil biaya penurunan nilai pada periode tersebut.
Baca juga: Adidas Berencana Menjual Reebok Tahun Depan?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.