KOMPAS.com - Penelitian menunjukkan bahwa obat steroid deksametason dapat mengurangi potensi tingkat kematian pada pasien Covid-19 yang sakit parah.
Deksametason diklaim mampu meningkatkan potensi kesembuhan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dalam kondisi parah atau kritis, dan membutuhkan oksigen ekstra.
Namun di sisi lain, menurut Infectious Disease Society of America, obat ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien dalam kasus Covid-19 yang ringan karena dapat membatasi kemampuan tubuh untuk melawan virus.
Nah, baru-baru ini dilaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diberikan obat steroid dexamethasone sebagai bagian dari pengobatan Covid-19 yang diterimanya.
Hal ini diungkapkan salah satu dokter yang merawat Trump, Dr Brian Garibaldi pada Minggu (4/10/2020).
Melansir CNN, Senin (5/10/2020), pemberian obat ini menjadi indikasi atau kemungkinan kondisi Trump yang mengkhawatirkan.
Sebab obat ini tidak direkomendasikan diberikan kepada orang-orang yang positif Covid-19 dengan gejala ringan, sebab efek samping dari steroid termasuk menekan sistem kekebalan.
Baca juga: Donald Trump Diberi Obat Steroid Dexamethasone, Bagaimana Kondisinya?
Melansir nhs.uk, steroid atau kortikosteroid merupakan obat anti-inflamasi yang dipakai untuk mengobati berbagai kondisi.
Steroid atau kortikosteroid berbeda dari steroid anabolik, yang sering dipakai secara ilegal oleh beberapa orang untuk meingkatkan massa otot. Seperti pada atlet atau olahragawan.
Steroid terdiri dari berbagai bentuk. Jenis utamanya antara lain:
Mayoritas steroid hanya tersedia dengan resep, tapi beberapa di antaranya seperti krim atau semprotan hidung dapat dibeli di apotek.
Steroid cenderung tidak menyebabkan efek samping yang signifikan jika dikonsumsi dalam waktu singkat atau dengan dosis rendah.
Tapi, terkadang dapat menimbulkan efek samping meliputi nafsu makan meningkat, perasaan mudah berubah, dan sulit tidur.
Efek samping tersebut paling umum terjadi pada orang yang mengkonsumsi tablet steroid.
Kendati begitu, efek samping biasanya akan hilang setelah menyelesaikan pengobatan, tapi tetap harus berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: Studi: Steroid Disebut Mampu Kurangi Tingkat Kematian Pasien Covid-19