Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Informasi soal Gempa di Sumba Timur pada 28 Agustus 2020

Kompas.com - 26/08/2020, 17:22 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah akun di media sosial Facebook mengunggah status yang menyebutkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumba Timur akan terjadi gempa sangat besar dan tsunami pada Jumat, 28 Agustus 2020.

Stasiun Geofisika Sumba Timur memastikan informasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Pada Selasa (25/8/2020), akun Facebook Ma'fin Shyaputra melayangkan status di beranda akunnya.

Ia menuliskan, "Diperkirakan dari BMKG Sumba timur pada Jumat 28 Agustus 2020 ada gempa yang sangat besar dan diperkirakan ada tsunami." 

Namun, status tersebut sudah dihapus dari akun Ma'fin Shyaputra.

Bantahan BMKG

 

Stasiun Geofisika Sumba Timur membantah informasi tersebut. Seperti diberitakan Kompas.com, 25 Agustus 2020, Stasiun Geofisika Sumba Timur mengeluarkan surat yang menyatakan BMKG tidak pernah memprediksikan gempa bumi dan tsunami yang akan terjadi di Sumba pada 28 Agustus 2020.

Dalam surat itu disebutkan bahwa gempa bumi dapat terjadi setiap saat.

Namun, hingga saat ini, belum ada teknologi yang mampu memprediksi dan menentukan waktu terjadi gempa.

Kepala Stasiun Geofisika Sumba Timur, Arief Tyastama, mengatakan, pihaknya belum melaporkan pemilik akun tersebut ke polisi.

Sementara itu, pada hari yang sama, pemilik akun Facebook Ma'fin Shyaputra mengunggah video berisi pengakuannya menyebarkan kabar bohong dalam status di akunnya.

Dari video tersebut, diketahui bahwa pemilik akun bernama Akbar Sulaiman Kasim itu, warga Kota Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur.

Berikut petikan pernyataannya, "Bahwa benar pada Selasa 25 Agustus 2020 saya telah membuat status di beranda akun Facebook saya yang berisi kalimat 'diperkirakan dari BMKG Sumba Timur pada Jumat 28 Agustus 2020 ada gempa yang sangat besar dan diperkirakan ada tsunami."

Dia menyatakan bahwa status tersebut tidak benar dan tidak sesuai fakta atau hanya merupakan kabar bohong.

Ia pun menyatakan permintaan maaf.

"Atas kesalahan saya, saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumba Timur dan pihak lain di media sosial Facebook yang telah membaca posting saya dan merasa resah atas posting saya," kata Akbar.

Seperti diberitakan sebelumnya, merespons berbagai informasi hoaks soal prediksi gempa, BMKG menegaskan hingga saat ini belum ada alat yang dapat memprediksi terjadinya gempa.

Apalagi menentukan besaran, tempat, dan waktu kejadian secara tepat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com