Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Akan Dinyatakan Bebas Polio Liar

Kompas.com - 25/08/2020, 20:29 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Afrika diperkirakan akan segera dideklarasikan bebas dari polio liar setelah berjuang mengatasinya selama bertahun-tahun.

Penanganan polio di Afrika sendiri dilakukan oleh berbagai pihak, yaitu melalui kerja sama badan kesehatan internasional, pemerintah nasional dan lokal, relawan masyarakat, dan survivor.

Melansir The Guardian, Selasa (25/8/2020), sudah empat tahun setelah kasus polio liar terakhir yang tercatat di Nigeria bagian utara. 

Untuk itu, Komisi Sertifikasi Regional Afrika (ARCC) diperkirakan segera menyatakan bahwa benua tersebut telah terbebas dari virus yang menyebabkan kelumpuhan hingga kematian ini.

Pencapaian tersebut tidak lepas dari hasil kampanye vaksinasi dan memantau anak-anak di Borno.

"Ini merupakan upaya yang sangat besar dan penting, dengan ketekunan yang luar biasa," kata Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti.

Seperti diketahui, polio menjadi sebuah wabah yang besar di Afrika. Pada tahun 1996, 75.000 anak di Afrika terkena polio.

Setelah terbebas dari polio, menurut Moeti, perjuangan saat ini adalah untuk memperbaiki kehidupan para survivor.

"Momen ini menjadi waktu untuk memperhatikan dan lebih memprioritaskan kebutuhan orang-orang dengan disabilitas di wilayah Afrika. Kesehatan bukan hanya tentang ketiadaan penyakit yang membunuh, tetapi kesejahteraan yang utuh," kata Moeti.

Baca juga: Mengenal Polio, dari Jenis hingga Penyebabnya...

Vaksin

Ketua ARCC, Dr Rose Leke, mengatakan, deklarasi tersebut mengikuti penilaian menyeluruh dari sistem pengawasan di 47 negara Afrika, untuk memastikan tidak adanya kasus yang terlewat.

Namun, 16 negara di kawasan ini masih mengalami wabah kecil polio yang disebabkan masalah vaksin, yaitu dapat terjadi di antara komunitas yang kurang imunisasi.

Seperti diberitakan BBC, Selasa (25/8/2020), tanpa penyembuhan dengan vaksin yang dikembangkan pada 1952 oleh Dr Jonas Salk, hampir tidak ada harapan bagi anak-anak untuk terlindungi dari penyakit ini.

Pada 1961, Albert Sabin merintis vaksin polio oral yang telah digunakan di sebagian besar program imunisasi nasional di dunia.

Kemudian, di tahun 1996, virus polio semakin parah dan berdampak pada 75.000 anak-anak. 

Sejak tahun 1996, 9 miliar vaksin polio oral pun disediakan untuk mencegah sekitar 1,8 juta kasus virus polio liar.

Baca juga: Kabar Baik, Virus Polio Liar Tipe Tiga Telah Dimusnahkan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Disebut Hewan Pemalas, Berikut Beberapa Fakta Unik tentang Kungkang atau Sloth

Tren
Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Ramai soal Aturan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Penjelasan Menkop-UKM

Tren
Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Ramai soal Mahasiswi Undip Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah, Mundur Usai Diungkap Warganet

Tren
Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Head to Head Indonesia vs Irak, Tim Garuda Terakhir Menang pada Tahun 2000

Tren
Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Sejarah Kejuaraan Bulu Tangkis Dunia Piala Thomas dan Piala Uber, Apa Bedanya?

Tren
Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku 1 Mei 2024

Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com