Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FDA Tarik Puluhan Merek Hand Sanitizer karena Mengandung Zat Berbahaya

Kompas.com - 24/07/2020, 12:32 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Makanan dan Obat (FDA) Amerika Serikat telah memperluas penarikan puluhan merek hand sanitizer karena mengandung metanol.

Metanol merupakan zat beracun yang dapat mengancam tubuh ketika diserap melalui kulit, dapat menyebabkan kebutaan, bahkan kematian jika tertelan.

Dikutip dari laman resmi FDA, metanol bukan termasuk bahan aktif yang bisa digunakan untuk hand sanitizer karena efek toksiknya.

Konsumen yang telah terpapar produk itu harus segera mencari pengobatan untuk menghilangkan efek toksik metanol.

Paparan metanol substansial dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, penglihatan kabur, kebutaan permanen, kejang, koma, dan kerusakan permanen pada sistem saraf atau kematian.

Sejak berlangsungnya pandemi Covid-19, para pejabat kesehatan mendesak warga untuk mencuci tangan selama 20 detik atau menggunakan hand sanitizer demi melindungi diri dari paparan virus corona.

Baca juga: 3 Kesalahan dalam Pemakaian Hand Sanitizer yang Harus Dihindari

Permintaan hand sanitizer pun melonjak hingga terjadi kelangkaan.

Merek-merek baru yang meragukan kemudian bermunculan dengan memanfaatkan situasi itu.

"Sayangnya, ada beberapa perusahaan mengambil keuntungan dari meningkatnya penggunaan pembersih tangan selama pandemi virus corona," kata Komisaris FDA Dr Stephen Hahn, dikutip dari NBC News, Kamis (23/7/2020).

"Perusahaan itu menempatkan nyawa dalam risiko dengan menjual produk dengan bahan berbahaya dan tidak dapat diterima. Konsumen dan penyedia layanan kesehatan tidak boleh menggunakan pembersih tangan yang mengandung metanol," lanjut dia.

Mantan Komisaris FDA sekaligus Presiden Pusat Obat-obatan untuk Kepentingan Umum Peter Pitts mengatakan, menjual produk hand sanitizer ini seperti menjual obat ilegal.

Produk-produk tersebut bisa memenuhi rak-rak toko karena kurang ketatnya prosedur keamanan terhadap barang.

"Ketika Anda berada di sebuah perusahaan besar atau perusahaan kecil dan Anda membeli produk dalam jumlah besar, Anda ingin memahami asal dari produk itu, apakah produk tersebut telah disetujui atau tidak dalam kondisi baik. Jelas itu diabaikan begitu saja," kata dia.

Baca juga: Harga Masker dan Hand Sanitizer Kembali Normal, Apa Saja Faktor Penyebabnya?

FDA pertama kali memperingatkan tentang adanya 9 produk buatan Meksiko pada Juni 2020.

Sejak saat itu, lusinan produk lainnya telah ditambahkan ke dalam daftar.

Tak jelas bagaimana produk itu bisa dijual di toko-toko, tetapi ada sejumlah merek yang sudah ada sejak awal pandemi.

Sepuluh kematian dan puluhan warga yang dirawat di rumah sakit Arizona dan New Mexico diyakini terkait dengan metanol hand sanitizier itu.

Dalam dua kasus di Arizona, pasien telah membeli pembersih tangan dari sebuah toko, tetapi merek tersebut tidak diketahui.

"Kami memiliki enam kematian sekarang dan dua orang dengan kebutaan permanen, dua pasien lainnya sedang menunggu hasil pemeriksaan," kata asisten profesor di Departemen Kedokteran Darurat di University of New Mexico, Dr Brandon Warrick.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Benarkah Motor Ini Terbakar karena Hand Sanitizer?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com