Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Sejarah dan Besarnya Potensi Gempa di Perairan Selatan Pacitan

Kompas.com - 23/06/2020, 20:02 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang diapit oleh banyak lempeng benua juga samudera yang menyebabkan rawan terhadap guncangan gempa tektonik.

Salah satunya adalah wilayah di selatan Pulau Jawa.

Senin dini hari (22/6/2020), gempa bumi tektonik berkekuatan 5,0 magnitudo terjadi di selatan kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Getarannya bisa dirasakan di sejumlah wilayah di 3 provinsi: Jawa Timur, DIY, dan Jawa Tengah.

Gempa di sekitar lokasi tersebut ternyata bukanlah yang pertama kali terjadi. Gempa tektonik dengan kekuatan cukup besar sudah beberapa kali terjadi di sana, baik dalam jangka waktu dekat, maupun jauh ke belakang.

Zona gempa aktif

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono memperingatkan zona gempa selatan Pacitan ini sebagai zona yang cukup aktif.

"Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas kegempaan sejak bulan Mei 2020 menunjukkan bahwa di wilayah selatan Pacitan terdapat kluster aktivitas gempa yang lebih aktif daripada wilayah sekitarnya. Artinya di wilayah ini memang terjadi peningkatan aktivitas kegempaan," jelas Daryono, Selasa (23/6/2020).

Dalam sepekan terakhir, BMKG mendeteksi terjadi 5 kali gempa di selatan Pacitan dengan kekuatan 3,8 M dan 2,9 M pada (16/6/2020); 4,7 M (18/6/2020); 3,2 M dan 5,1 M Minggu (21/6/2020).

Kemudian pada 12 Maret 2020, Pacitan juga diguncang gempa bumi dengan kekuatan 5,0 M.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,1 di Selatan Jawa akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia

Selanjutnya, mengutip informasi laman resmi Kabupaten Pacitan, sejak tanggal 16-23 Mei 2020 terjadi 9 kali gempa di wilayah selatan Pacitan.

Kesembilan gempa itu adalah gempa berkekuatan 5,1 M (16/5/2020), lalu gempa di 21 Mei 2020 yang tidak disebutkan kekuatannya, kemudian gempa dengan kekuatan 3,1 M, 3,0 M, dan 3,0 M (22/6/2020), terakhir gempa sebesar 5,1 M, 4,4 M, 3,4 M, dan 3,2 M (23/5/2020).

Peningkatan aktivitas kegempaan yang terjadi di wilayah yang sama menurut Daryono menjadi sesuatu yang patut diwaspadai.

"Gempa signifikan yang terjadi tersebut dapat menjadi alarm yang mengingatkan kita bahwa zona gempa Samudra Hindia selatan Jawa aktivitasnya meningkat," ujarnya.

Sejarah gempa selatan Pacitan

Bahkan zona gempa di selatan Pacitan, Jawa Timur ini tidak hanya terjadi di waktu-waktu belakangan ini.

Daryono membuka data yang dimiliki BMKG, menunjukkan gempa di wilayah yang sama sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu, bahkan di antarnya memicu gelombang tsunami.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

5 Korupsi SYL di Kementan: Biaya Sunatan Cucu, Beli Mobil untuk Anak, hingga Bayar Biduan

Tren
Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Apa Itu Identitas Kependudukan Digital (IKD)? Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

AstraZeneca Akui Ada Efek Samping Langka pada Vaksinnya, Ahli dan Kemenkes Buka Suara

Tren
Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Studi: Mengurangi Asupan Kalori Diyakini Bikin Umur Lebih Panjang

Tren
10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

10 Rekomendasi Ras Anjing Ramah Anak, Cocok Jadi Peliharaan Keluarga

Tren
Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Terjadi Penusukan WNI di Korea Selatan, 1 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Ramai soal Kinerja Bea Cukai Dikeluhkan, Bisakah Dilaporkan?

Tren
Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Viral, Video Perempuan Terjebak di Kolong Commuter Line Stasiun UI, Ini Kata KCI

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Irak untuk Memperebutkan Peringkat Ketiga? Simak Jadwalnya

Tren
Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa 'Kerja' untuk Bayar Kerugian

Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa "Kerja" untuk Bayar Kerugian

Tren
Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Tren
4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

4 Keputusan Wasit Shen Yinhao yang Dianggap Merugikan Timnas di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Kronologi Kecelakaan Motor Harley-Davidson di Probolinggo, Dokter dan Istrinya Jadi Korban

Tren
Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Ramai soal Setop Imunisasi Anak, Apa Dampaknya pada Tubuh Si Kecil?

Tren
Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com