Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2020, 10:23 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


KITA dikejutkan dengan kabar ada klaster penularan baru. Letaknya di pasar-pasar tradisional. Di Jakarta, Pemerintah Provinsi sigap menutup 12 pasar tradisional setelah 79 pedagang kedapatan positif Covid-19.

Di Semarang, Jawa Tengah, sejumlah pasar juga ditutup, yaitu Pasar Mangkang dan Pasar Wonodri. Di Jawa Timur juga setali tiga uang alias sama saja. Sebanyak 8 pasar di Surabaya juga sempat ditutup.

Rata-rata penutupan dilakukan 3 hari. Selama penutupan, dilakukan penyemprotan disinfektan.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria di program AIMAN yang tayang Senin (22 Juni 2020) pukul 20.00 di KompasTV.

Lalu ke mana para pedagangnya?

Yang berstatus OTG (orang tanpa gejala) diisolasi. Sementara, mereka yang mempunyai keluhan dan membahayakan jiwa dirawat.

Aktivitas jual beli di Pasar Sumurpanggang Kota Tegal, Jawa Tengah mengabaikan jarak fisik di tengah penerapan new normal, Senin (15/6/2020)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Aktivitas jual beli di Pasar Sumurpanggang Kota Tegal, Jawa Tengah mengabaikan jarak fisik di tengah penerapan new normal, Senin (15/6/2020)

Satu pertanyaan lanjutan: bagaimana dengan pembeli yang sempat berinteraksi dengan pedagang-pedagang yang teridentifikasi positif itu?

Pekara yang tidak mudah. Prosedurnya, dilakukan pelacakan siapa saja pembeli yang sempet berinteraksi. Tapi, bagaimana caranya?

Pembeli dan pedagang di pasar tradisional belum tentu saling kenal, apalagi bertukar nomor ponsel.

Pelacakan orang di pasar tradisional jelas berbeda dengan mal. Mereka yang masuk mal dipindai dengan QR code. Jika terjadi penularan, maka lebih mudah melacaknya.

Pelacakan bisa dilakukan dengan memberikan pesan dan bahkan mengetahui keberadaan pengunjung mal yang pernah memindai QR code tersebut.

Memang ada persoalan kerahasiaan data alias privasi dari lokasi sang empunya HP di kemudian hari. Namun, ini dilakukan semata-mata untuk pelacakan jika terjadi kondisi darurat.

Mungkinkah mekanisme ini dilakukan di pasar tradisional?

Piknik senang tapi aman, apakah bisa?

Saat ini Jakarta memasuki tahap ketiga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang disebut sebagai masa transisi. Di masa transisi ini tempat ibadah, kantor, transportasi publik mulai dibuka. Tempat wisata juga dibuka sejak Sabtu (20/6/2020).

Tiga tempat wisata yang sudah dibuka adalah Ancol Taman Impian di Jakarta Utara, Taman Margasatwa Ragunan di Jakarta Selatan, dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta Timur. Pembukaan diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat.

Pengunjung mencoba wahana permainan saat berwisata di Dufan di Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, Sabtu (20/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka empat objek wisata di wilayah Ibu Kota pada fase pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi mulai Sabtu ini.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengunjung mencoba wahana permainan saat berwisata di Dufan di Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, Sabtu (20/6/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka empat objek wisata di wilayah Ibu Kota pada fase pertama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi mulai Sabtu ini.

Program AIMAN tayang persis saat Jakarta berulangtahun ke 493. Sayang, tak ada gelaran Jakarta Fair karena pandemi Covid-19. Saya lantas memilih berkeliling ke salah satu tempat wisata terpadu Ancol Taman Impian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari Total Akan Terjadi Jelang Idul Fitri, Bisakah Dilihat di Indonesia?

Tren
Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Berapa Denda BPJS Kesehatan jika Menunggak Iuran? Ini Perhitungannya

Tren
BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

BI Batasi Penukaran Uang Baru untuk Lebaran 2024 Rp 4 Juta Per Orang, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com