Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rumah Sakit di India Kewalahan, Pasien Ditolak dan Diminta Bayar Rp 73,5 Juta

Kompas.com - 16/06/2020, 14:36 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ashwani Jain harus menyerah dalam ambulan ketika keluarganya memohon kepada beberapa rumah sakit untuk menerimanya.

Peristiwa yang menimpa Ashwani merupakan gambaran kecil dari kondisi rumah sakit di ibu kota India, Delhi, yang kekurangan tempat tidur.

"Mereka tak peduli apakah kami hidup atau mati," kata putri Ashwani, Kashish (20), dilansir dari AFP, Minggu (14/6/2020).

"Itu tak masalah bagi mereka, tetapi aku kehilangan ayahku. Dia adalah dunia bagiku," tambah dia. Semua rumah sakit yang didatangi oleh keluarga Ashwani menolaknya.

Lonjakan jumlah kasus infeksi virus corona di India mengakibatkan kondisi sistem perawatan kesehatan di India semakin genting. 

Kematian Ashwani dan beberapa orang lainnya meningkatkan kecemasan akan adanya ancaman yang lebih besar.

Baca juga: Selandia Baru Laporkan Kasus Perdana Virus Corona dalam 25 Hari Terakhir

Lebih dari 1.200 orang telah meninggal akibat virus corona di Delhi dan lebih dari 1.000 kasus baru dilaporkan setiap harinya.

Para staf krematorium mengatakan, mereka tak lagi mampu mengimbangi jumlah jenazah yang terus menumpuk di kamar mayat.

Media India kini dipenuhi dengan kisah memilukan tentang orang yang sekarat setelah ditolak oleh rumah sakit.

Seorang lelaki berusia 78 tahun mengajukan petisi ke Pengadilan Tinggi Delhi untuk tempat tidur ventilator, tetapi ia meninggal sebelum masalah itu selesai.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, India kini melaporkan 343.091 kasus infeksi dengan 9.900 kematian, tertinggi di Asia.

Baca juga: 3 Cerita Sabai Morscheck Hamil di Tengah Pandemi Virus Corona

Dipaksa membayar tempat tidur

Beberapa keluarga telah menggunakan media sosial untuk menceritakan pengalaman mereka setelah ditolak rumah sakit.

"Pemerintah tidak melakukan apa-apa. Mereka hanya bermain dengan perasaan kami," kata Kashish.

Keluarga Ashwani kini sedang menunggu untuk diuji virus corona, tetapi pemerintah hanya mengizinkan anggota keluarga yang berisiko tinggi dan menunjukkan gejala.

Pemerintah kota telah memperkirakan bahwa dibutuhkan sekitar 80.000 tempat tidur pada akhir Juli serta memperingatkan hotel dan gedung pernikahan akan adanya kemungkinan diubah menjadi rumah sakit.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com