KOMPAS.com – Seorang youtuber sempat menceritakan kisahnya mengenai percobaan pembajakan akun Youtube yang dialaminya.
Melansir dari Kompas.com Senin (15/6/2020) youtuber sekaligus travel blogger Rijal Fahmi Mohamadi atau yang lebih dikenal dengan Fahmi Catperku mengatakan modus penipuan yang hampir ia alami ini bermula dari sebuah tawaran kerjasama yang diterima melalui email.
Si pengirim memintanya untuk mereview sebuah aplikasi tertentu dengan cara ia harus mendownload aplikasi tersebut terlebih dahulu.
Baca juga: Waspada, Pencurian Akun Youtube lewat Aplikasi dengan Modus Endorsment
Fahmi awalnya tidak menyadari itu sebagai penipuan sampai akhirnya ia mendapat email serupa sebulan kemudian.
Dia yang menyadari itu sebagai penipuan akhirnya mencoba mengikuti alur si penipu untuk menyelidiki lebih lanjut.
Terkait apa yang dialami Fahmi, Ahli IT yang juga dosen Ilmu Komputer Uniersitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rosihan Ari Yuana menilai secara umum, bisa saja akun yang terhubung dengan internet dibajak oleh seseorang.
“Ada beberapa cara membajak akun, tapi biasanya menggunakan session hijacking,” ungkapnya saat dihubungi Kompas.com Senin (15/6/2020).
Rosihan menjelaskan, session hijacking sendiri menyebabkan orang lain dapat mencuri cookie yang tersimpan di perangkat komputer.
Sebagaimana diketahui, setiap seseorang login di aplikasi website, maka saat itu data login akan tersimpan di cookie komputer.
“Para pembajak itu memanfaatkan data cookie akun-akun kita untuk dicuri, sehingga mereka bisa login dengan cookie tersebut,” terangnya.
Hal semacam ini menurutnya bukan hanya bisa terjadi pada kasus pencurian akun Youtube, namun dapat juga terjadi pada akun-akun yang lain seperti akun media sosial Facebook, Instagram dan sebagainya.
Bagaimana dengan transaksi perbankan di komputer?
Rosi menilai terkait sistem pada perbankan menurutnya menerapkan hal yang berbeda dengan form login pada umumnya.
“Kalo perbankan biasanya tidak pakai cookie untuk keperluan login. Tapi, pakai session,” ungkapnya.
Menghapus cookie pada browser sebenarnya dapat dijadikan alternatif untuk mencegah hal semacam itu terjadi.