Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Cara Menghemat Air

Kompas.com - 14/05/2020, 06:12 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Krisis air menempati posisi nomor satu sebagai tantangan global yang akan dihadapi dalam satu dekade mendatang.

Kurang dari 1 persen jumlah air di Bumi yang dapat dikonsumsi makhluk hidup.

Jumlah sumber daya alam yang terbatas ini pun kian tertekan oleh pertumbuhan jumlah penduduk dan industri di dunia.

Kekurangan air adalah salah satu bencana lingkungan utama yang diprediksi akan naik pada frekuensi dan tingkat keparahan, karena iklim yang terus menghangat beberapa dekade mendatang.

Lalu apa yang bisa kita lakukan untuk menghemat air? Bisa dimulai dari hal sederhana seperti di bawah ini.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Pemerintah Bangun Sarana Air Bersih

5 cara sederhana menghemat air

Melansir dari Kompas.id, berikut adalah 5 cara yang bisa dilakukan dalam menghemat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari:

1. Gunakan Pancuran mandi dan keran yang hemat air

Mandi dengan gayung bisa menghabiskan sekitar 15 liter air sedangkan mandi dengan pancuran bisa menghemat lebih dari 60 persen air.

2. Siram tanaman di pagi hari

Menyiram tanaman pada siang hari membuat air menguap sebelum diserap.

Disarankan pula untuk menanam di musim hujan karena pada awal perkembangannya, tumbuhan membutuhkan lebih banyak air.

Baca juga: Batam Terancam Krisis Air Bersih, Per 15 Maret Suplai Air Akan Digilir

3. Matikan keran ketika mencuci tangan dan gosok gigi

Batasi konsumsi air dengan gelas atau gayung, hal ini dapat menghemat 11 liter air per hari.

4. Bijaksana dalam mencuci pakaian

Cucilah pakaian saat tumpukan baju cukup banyak dan sesuai kapasitas mesin.

Menggunakan mesin cuci yang hemat air, dapat menghemat 11.400 – 34.000 liter air.

5. Kurangi siraman pada kloset

Minimalkan penggunaan siraman pada toilet duduk. Tidak perlu berlebihhan dalam menggunakannya.

Jika bau dan kotoran sudah hilang, tidak perlu menyiram toilet lagi.

Baca juga: Kota Bandung Terancam Krisis Air di Musim Kemarau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut sebagai Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com