Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Jadwal Menstruasi Bisa Bareng Teman Terdekat? Ternyata, Ada Penjelasannya...

Kompas.com - 10/05/2020, 17:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Benarkah jadwal menstruasi bisa terpengaruh jadwal haid orang atau teman terdekat?

Pertanyaan ini tengah menjadi perbincangan di media sosial, khususnya Twitter.

Berawal dari sejumlah akun, Sebuah unggahan berisi pertanyaan dari warganet soal siklus atau jadwal haid/menstruasi seseorang dapat berbarengan dengan jadwal haid orang terdekatnya beredar di media sosial Twitter pada Sabtu (9/5/2020).

Salah seorang pengguna Twitter, salah satuny, Cyn, mengunggah tangkapan layar unggahan Instagram milik @yassinbintang.

Akun @yassinbintang merupakan akun dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOg-KFER, M.Sc, seorang dokter spesialis Obstetri & Ginekologi, Konsultan Fertilitas Endokrinologi dan Reproduksi Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta.

Dalam kesempatan Q&A, ada yang menanyakan kepada dokter Yassin mengenai jadwal menstruasi yang bisa berbarengan dengan orang atau teman terdekat.

"Dok kenapa kl sm temen dket sndri jdwl haidnya bsa bareng, Ntr beda temen deket lagi pasti bareng," demikin tanya seorang warganet dalam kolom Q and A pada fitur Instagram Story.

Ternyata, ada penjelasannya secara ilmiah.

Menjawab pertanyaan ini, Yassin mengatakan, fenomena ini dinamakan "McClintock Effect".

Hingga kini, unggahan tersebut telah dibagi ulang lebih dari 16.000 kali oleh pengguna Twitter lainnya.

Baca juga: Asupan yang Dibutuhkan Wanita Selama Masa Menstruasi

Tangkapan layar dari salah satu unggahan di akun Instagram @yassinbintang pada Sabtu (9/5/2020).Twitter: @MISSARAP Tangkapan layar dari salah satu unggahan di akun Instagram @yassinbintang pada Sabtu (9/5/2020).

Penjelasan dokter

Saat dihubungi Kompas.com, Minggu (10/5/2020), Yassin menjelaskan, berdasarkan penelitian McClintock Effect, orang yang tinggal serumah atau secara sosial memiliki kedekatan, akan memiliki siklus haid berbarengan, seperti adanya sinkronisasi. 

"Ada penelitian, kemungkinan sinkronisasi. Tapi sebenarya itu sampai sekarang kesimpulannya belum final. Tapi memang disinyalir, sistem hormonal di tubuh perempuan itu kompleks. Ada interaksi dengan otak dan terutama sistem reproduksi," ujar Yassin.

Menurut dia, salah satu sensor otak yang tersambung adalah indera pembau atau dikenal sebagai organ olvaktori.

"Nah, penciuman itu salah satu pintu masuk reseptor dan berimbas pada pengaruh hormonal," lanjut dia.

Yassin menjelaskan, ada laporan yang mengungkapkan bahwa kemungkinan adanya prediksi mengenai pada tubuh seorang perempuan menghasilkan feromon yang terhirup dan membaui teman dekatnya, sehingga saling memengaruhi.

Baca juga: Kenali Ini 4 Gangguan Menstruasi dan Pengaruhnya pada Kesuburan Wanita

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com