Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Virus Corona, Surplus Perdagangan Jepang Anjlok 99 Persen pada Maret 2020

Kompas.com - 20/04/2020, 14:17 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona SARS-CoV-2 sangat berdampak pada roda perekonomian berbagai negara, salah satunya Jepang.

Surplus perdagangan Jepang dikabarkan turun 99 persen pada Maret dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya.

Virus corona telah memukul ekspor ke mitra dagang utama Jepang seperti Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan China.

Baca juga: Lelang Jersey untuk Bantu Perangi Corona, Persebaya Store Gandeng Artis Ibu Kota

Melansir thejakartapost, surplus perdagangan pada Maret 2020 mencapai 4,9 miliar yen atau setara 45,5 juta dollar AS. Sementara angka surplus perdagangan Jepang di tahun sebelumnya mencapai 517 miliar yen.

"Ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa serta ke China turun karena penyebaran infeksi virus, menekan permintaan," kata Kepala Ekonom di Norinchukin Research Institute Takeshi Minami.

Baca juga: Begini Cara Melaney Ricardo Jelaskan tentang Virus Corona ke Anaknya

Penurunan ekspor masih berlanjut

Minami mengatakan, ini hanya permulaan dan memperkirakan bahwa ekspor akan berada di bawah tekanan yang lebih lanjut.

Pengiriman mobil dan suku cadang dilaporkan turun. 

"Kegiatan produksi terhenti dengan penjualan barang tahan lama melemah dan investasi perusahaan dalam pabrik dan peralatan terhenti," ujar Minami.

Baca juga: 4 Upaya Surabaya Memutus Penyebaran Virus Corona, Apa Saja?

Tercatat, ekspor secara keseluruhan turun sebesar 11,7 persen.

Pengiriman ke AS turun 16,5 persen, ekspor ke China turun 8,7 persen, dan ke Uni Eropa turun sebesar 11,1 persen.

"Ekspor turun tajam pada Maret dan akan turun pada kuartal ini karena aktivitas ekonomi di sebagian besar mitra dagang utama Jepang telah runtuh," tutur Ekonom Jepang di Capital Economics Tom Learmouth.

Baca juga: Lockdown Corona, Penyu Raksasa Florida Bisa Berkembang Biak

Sementara itu, berkat mulai pulihnya aktivitas China, kemungkinan negara ini akan menjadi titik terang untuk permintaan eksternal di Q2.

Di sisi lain, impor Jepang dari seluruh dunia turun 5 persen terutama disebabkan penurunan impor dari China turun 4,5 persen dan impor dari Uni Eropa turun 9,7 persen.

Sedangkan, impor dari Amerika Serikat naik 1,3 persen didukung oleh pembelian pesawat, pasokan medis, dan gas alam cair.

Baca juga: Ada Corona, Realisasi Investasi RI Rp 210,7 Triliun di Kuartal I 2020

Virus corona global

Sejauh ini, sebanyak 2.407.467 orang di seluruh dunia telah terinfeksi Covid-19, dengan 625.2002 orang sudah pulih.

Adapun sebanyak 165.074 nyawa melayang akibat virus SARS-CoV-2 yang terindentifikasi akhir tahun lalu ini.

Amerika Serikat menjadi negara yang melaporkan kasus positif infeksi virus corona jenis baru dengan total korban mencapai 764.265 orang.

Berikut lima besar negara yang mencatat kasus positif tertinggi:

  1. Amerika Serikat (764.265 kasus)
  2. Spanyol (198.674 kasus)
  3. Italia (178.972 kasus)
  4. Perancis (152.894 kasus)
  5. Jerman (145.742 kasus)

Baca juga: 4 PNS yang Terjaring Pesta Sabu Dilepaskan, Alasannya Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com