Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Garda Terdepan Indonesia Perangi Covid-19, Minimnya APD dan Dokter Spesialis Paru

Kompas.com - 06/04/2020, 07:20 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona di Indonesia masih terus berkembang. Per Minggu (5/4/2020) jumlah infeksi yang telah dikonfirmasi positif Covid-19 adalah sebanyak 2.273 kasus.

Dari jumlah tersebut, 198 orang di antaranya meninggal dunia dan 164 orang berhasil sembuh. 

Pasien-pasien yang meninggal dunia tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Bahkan, di antaranya adalah para tenaga kesehatan yang turut menangani pasien virus corona dan terinfeksi setelahnya. 

Melansir Al Jazeera, pada 1 April lalu, Rajiman Sormin secara resmi memasuki masa pensiun setelah 12 tahun bertugas sebagai pengurus pemakaman di Rumah Sakit Umum Adam Malik Kota Medan, Indonesia.

Baca juga: Uni Emirat Arab Perpanjang Penutupan dan Disinfeksi Ruang Publik

Ia menantikan masa pensiun setelah menghabiskan sebagian hidupnya untuk memandikan hingga mendandani orang yang telah meninggal. Rajiman berencana menghabiskan lebih banyak waktu bersmaa keluarganya.

Namun, munculnya pandemi ini menghancurkan seluruh rencana Rajiman.

"Jika saya diminta untuk kembali, saya akan kembali. Jika dokter membutuhkan saya, saya akan membantu mereka. Jika saya mati, saya akan mati. Tuhan yang akan menentukan. Mengapa saya harus takut?" kata Rajiman sebagaimana dikutip Al Jazeera.

Baca juga: Bima Arya Sumbangkan Gaji sebagai Wali Kota Bogor untuk Atasi Covid-19

Garda terdepan

Di antara kasus kematian yang tercatat, setidaknya ada 18 dokter yang telah meninggal dunia akibat Covid-19 ini. 

Kasus-kasus kematian para garda terdepan dalam "perang" melawan wabah ini pun memunculkan pertanyaan tentang keamanan mereka. 

Melansir Al Jazeera, ada kekurangan alat perlindungan diri (APD) bagi tenaga kesehatan. Beberapa laporan yang muncul pun menunjukkan bahwa beberapa dokter dan staf medis lainnya harus memodifikasi APD dengan jas hujan plastik hingga kantung sampah.

Hingga kini, banyak donasi yang dibuka untuk membantu penyediaan APD bagi para staf medis dan diakui sebagai upaya yang sangat membantu. 

Baca juga: 17 Hari Dirawat karena Positif Covid-19, Kondisi Bima Arya Semakin Membaik

Sementara, menurut Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Halik Malik, PB IDI juga menyalurkan bantuan APD melalui donasi IDI Peduli kepada rekan-rekan sejawat yang kesulitan. 

Halik menyebut, perlunya APD yang memenuhi standar dan pembenahan sistem layanan untuk menghindari risiko penularan Covid-19 kepada tenaga medis.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa pihaknya telah memesan 10.000 alat perlindungan dari India dan Eropa. Pekan lalu, pemerintah juga mengatakan telah mendistribusikan 151.000 alat perlindungan tersebut ke berbagai wilayah di Indonesia.

Baca juga: Kru Kabin Singapore Airlines Bantu Tenaga Medis di Rumah Sakit Covid-19

Kekurangan tenaga medis

Mengutip South China Morning Post (SCMP), hal lain yang perlu diperhatikan pada garda terdepan untuk menangani virus corona di Indonesia adalah jumlah tenaga medis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com