Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Garda Terdepan Indonesia Perangi Covid-19, Minimnya APD dan Dokter Spesialis Paru

Kompas.com - 06/04/2020, 07:20 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Ketua Asosiasi Perawat Nasional Indonesia Haris Fadhillah menyebut sejumlah tenaga medis kelelahan karena harus bekerja terlalu lama akibat kurangnya tenaga terlatih di rumah sakit di Indonesia. 

Ia mengatakan, satu orang perawat dapat menangani satu hingga tiga pasien kritis Covid-19, atau hingga delapan pasien yang lebih sehat, selama satu kali shift delapan jam.

"Kurangnya perawat tersebut telah diringankan melalui rekrutmen online yang digagas oleh Asosiasi Perawat Nasional, di mana ada 480 relawan yang mendaftar dalam waktu 24 jam," tutur Haris.

Baca juga: Pandemi Corona, Terminal Tirtonadi Solo Data Pemudik dari Jabotabek

Dokter spesialis paru di Indonesia minim 

Namun, Indonesia juga mengalami kekurangan tenaga medis lain.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa hanya ada 1.106 spesialis paru di Indonesia. Padahal, seharusnya ada sekitar 2.600 spesialis untuk negara dengan populasi sekitar 260 juta penduduk ini.

Jadi, ada satu dokter spesialis paru untuk setiap 100.000 penduduk.

Sementara itu, dokter anak di Jakarta Harjaningrum mengungkapkan, ia tidak tahu apakah pemerintah telah melakukan "terlalu banyak" atau "terlalu sedikit" upaya dalam menangani pandemi ini.

Untuk saat ini, ia menaruh kepercayaan pada kekuatan lain di luar pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini.

"Tentunya Tuhan akan menjaga saya, keluarga saya, dan teman-teman saya yang telah melakukan yang terbaik," kata Harjaningrum sebagimana dikutip SCMP.

Baca juga: Epidemiolog: Cuaca dan Geografis Indonesia Tak Signifikan Hambat Penyebaran Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com