Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan LMAN soal Meninggalnya Seorang Pegawai Kemenkeu yang Terindikasi Covid-19

Kompas.com - 30/03/2020, 11:32 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang pegawai Kementerian Keuangan ditemukan meninggal dunia di kediamannya, Jumat (27/3/2020).

Pegawai berinisial R, yang bertugas di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) ini, diindikasikan meninggal dunia karena terpapar virus corona

Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh LMAN, Sabtu (28/3/2020), RH ditemukan meninggal dunia di kediamannya yang kawasan Jakarta pada Jumat (27/3/2020) siang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Penemuan itu segera dilaporkan pada LMAN yang kemudian segera dilakukan penanganan bekerja sama dengan tim medis.

Jenazah kemudian diperiksa oleh tim medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Berdasarkan keterangan LMAN, setelah dilakukan visum luar, R dinyatakan terindikasi memenuhi kriteria dan ciri-ciri mengidap Covid-19.

"Berdasarkan hasil visum luar, Almarhum dinyatakan terindikasi memenuhi kriteria serta ciri-ciri infeksi Covid-19. Pemeriksaan hanya dilakukan visum luar sesuai dengan persetujuan keluarga," demikian keterangan pihak Humas LMAN, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (30/3/2020).

Tindak lanjut pencegahan

Sebagai langkah antisipasi , LMAN melakukan idenifikasi kepada semua pegawai yang pernah melakukan kontak langsung maupun berada dalam kegiatan yang sama dengan R.

Mereka diminta untuk segera melapor, memantau kesehatan diri, dan memeriksakan diri ke RS rujukan apabila terdapat gejala yang mengarah ke Covid-19.

Upaya lain, penyemprotan disinfektan di area gedung, pemeriksaan suhu tubuh, serta penerapan kebijakan kerja dari rumah atau Work from Home (WFH) telah dilakukan.

Tidak hanya di lingkungan LMAN, Kementerian Keuangan secara umum juga melakukan tindakan pencegahan yang sama.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Rahayu Puspasari menjelaskan. telah dibentuk Gugus Tugas Kemenkeu untuk mengkoordinir gerakan pencegahan di lngkungan kementerian.

"Di bawah gugus tugas ini, dilakukan langkah-langkah protokol, langkah-langkah preventif untuk mensterilkan area kantor secara periodik, seperti cek suhu, penyemprotan disinfektan, pemantauan status kesehatan setiap pegawai harian, dan lain-lain," kata Puspa, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/3/2020) pagi.

Selanjutnya, perkembangan yang datang dari seluruh Indonesia dilaporkan dan diantisipasi secara berjenjang.

Seluruh pimpinan unit kerja disebutkan memiliki tugas untuk melakukan pengecekan langsung ke lapangan, memastikan semua prasarana preventif untuk pegawai terpenuhi.

"Prasarana preventif misal thermal scanner, masker, sarung tangan, sanitizer, bilik sterilisasi, dan lainnya," sebut dia.

Ia menambahkan, Kemenkeu telah gencar mengampanyekan pola hidup sehat dan physical distancing untuk mencegah terjadinya penularan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Apa Itu Vaksin? Berikut Fungsi dan Cara Kerjanya di Dalam Tubuh Manusia

Tren
Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids 5-6 Mei 2024, Bisakah Disaksikan di Indonesia?

Tren
Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com