Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Harus Diperhatikan jika Ingin Buat dan Gunakan Cairan Disinfektan

Kompas.com - 27/03/2020, 07:12 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona adalah dengan penyemprotan cairan disinfektan.

Upaya ini banyak dilakukan, baik di lingkungan tempat tinggal sendiri atau di fasilitas-fasilitas publik.

Bahan yang banyak digunakan untuk membuat cairan disinfektan adalah natrium hipoklorit yang merupakan zat aktif dari pemutih pakaian.

Cara-cara pembuatan disinfektan dengan pemutih sendiri banyak dibagikan melalui grup Whatsapp.

"Sesuai anjuran WHO disinfektan bisa dibuat dari bahan aktif sodium hipoklorit (kaporit) serta alkohol. Namun. penggunaan hanya sodium hipoklorit saja sudah bisa digunakan," ujar Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Joddy Arya Laksmono, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/03/2020).

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Cairan Disinfektan Sendiri?

Jika ingin membuat cairan disinfektan sendiri dan menggunakannya, apa saja yang harus diperhatikan agar tetap aman?

Joddy memberikan sejumlah catatannya:

1. Cek kandungan sodium hipoklorit

Cek kandungan sodium hipoklorit produk yang digunakan sebagai cairan disinfektan. Joddy menyebutkan, produk pemutih pakaian umumnya mengandung sodium hipoklorit dengan konsentrasi antara 2,5-5 persen.

2. Gunakan air dingin

Pencampuran cairan pemutih pakaian dilakukan dengan menggunakan air dingin, jangan air panas.

“Sodium hipoklorit akan berubah apabila ditambah air panas dan ini akan mengurangi khasiatnya” kata Joddy.

3. Buat cairan disinfektan sesuai takaran

Buat larutan disinfektan sesuai takarannya yakni 0.05 persen. Pengenceran terhadap sodium hipoklorit 5 persen dilakukan dengan perbandingan 1:100.

Penjelasannya, 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com