KOMPAS.com – Salah satu upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus corona adalah dengan penyemprotan cairan disinfektan.
Upaya ini banyak dilakukan, baik di lingkungan tempat tinggal sendiri atau di fasilitas-fasilitas publik.
Bahan yang banyak digunakan untuk membuat cairan disinfektan adalah natrium hipoklorit yang merupakan zat aktif dari pemutih pakaian.
Cara-cara pembuatan disinfektan dengan pemutih sendiri banyak dibagikan melalui grup Whatsapp.
"Sesuai anjuran WHO disinfektan bisa dibuat dari bahan aktif sodium hipoklorit (kaporit) serta alkohol. Namun. penggunaan hanya sodium hipoklorit saja sudah bisa digunakan," ujar Peneliti Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Joddy Arya Laksmono, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/03/2020).
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Cairan Disinfektan Sendiri?
Jika ingin membuat cairan disinfektan sendiri dan menggunakannya, apa saja yang harus diperhatikan agar tetap aman?
Joddy memberikan sejumlah catatannya:
1. Cek kandungan sodium hipoklorit
Cek kandungan sodium hipoklorit produk yang digunakan sebagai cairan disinfektan. Joddy menyebutkan, produk pemutih pakaian umumnya mengandung sodium hipoklorit dengan konsentrasi antara 2,5-5 persen.
2. Gunakan air dingin
Pencampuran cairan pemutih pakaian dilakukan dengan menggunakan air dingin, jangan air panas.
“Sodium hipoklorit akan berubah apabila ditambah air panas dan ini akan mengurangi khasiatnya” kata Joddy.
3. Buat cairan disinfektan sesuai takaran
Buat larutan disinfektan sesuai takarannya yakni 0.05 persen. Pengenceran terhadap sodium hipoklorit 5 persen dilakukan dengan perbandingan 1:100.
Penjelasannya, 1 bagian bahan pemutih untuk 99 bagian air.