Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update WHO soal Virus Corona: 675 Juta Dollar AS untuk Kesiapsiagaan

Kompas.com - 06/02/2020, 11:18 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus corona sebagai darurat kesehatan global.

Hingga Kamis (6/2/2020) siang, korban kematian virus ini mencapai 565 orang dan lebih dari 28.000 kasus terkonfirmasi positif.

WHO menyatakan, setidaknya dibutuhkan dana sebesar 675 juta dollar AS untuk kesiapsiagaan melawan virus corona atau 2019-nCoV di China dan secara global.

Besaran tersebut mencakup bulan Februari hingga April 2020.

Selain itu, diperlukan dukungan untuk melindungi negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah.

Baca juga: Mengenal Leishenshan, Rumah Sakit Kedua Khusus Virus Corona

Dukungan tersebut untuk mendeteksi, mendiagnosis, dan merawat orang dengan virus, mencegah penularan lebih lanjut dari manusia ke manusia dan melindungi petugas kesehatan.

“Kekhawatiran terbesar saya adalah bahwa ada negara-negara saat ini yang tidak memiliki sistem untuk mendeteksi orang yang telah terjangkit virus, bahkan jika itu muncul,” kata Direktur Jenderal WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis (The Strategic Preparedness and Response Plan/SPRP) untuk virus corona baru sendiri menjabarkan kegiatan dan sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi kesehatan internasional, termasuk WHO.

Salah satunya dengan menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat dalam mendukung negara-negara untuk mempersiapkan dan menanggapi nCoV-2019 periode Februari -April 2020.

Tujuannya, membatasi penularan virus dari manusia ke manusia, terutama di negara-negara yang paling rentan jika menghadapi wabah.

Baca juga: Menengok Fasilitas RS Houshenshan, Rumah Sakit Khusus Virus Corona di Wuhan

Selain itu, untuk mengidentifikasi, mengisolasi dan merawat pasien sejak dini, mengomunikasikan risiko, meminimalkan dampak sosial dan ekonomi, mengurangi penyebaran virus dari sumber hewani, dan mengatasi hal-hal yang tidak penting.

Rencana tersebut berfokus pada tiga hal, yakni:

  • Membangun koordinasi internasional dan dukungan operasional dengan cepat
  • Meningkatkan operasi kesiapan dan respons negara
  • Mempercepat riset prioritas dan inovasi.

Menurut Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO Dr Mike Ryan, efektivitas respons wabah tergantung pada langkah-langkah kesiapsiagaan yang diberlakukan sebelum wabah menyerang.

"Itulah sebabnya kami mencari sumber daya untuk melindungi negara-negara yang paling rentan untuk melindungi orang dari virus corona baru sebelum tiba di ambang pintu,” ujar dia.

WHO menilai, wabah tersebut memiliki risiko yang sangat tinggi di China, serta risiko tinggi secara regional dan global.

Baca juga: Virus Corona Merebak, China Ajukan Paten Obat Guna Sembuhkan Pasien

Penilaian risiko ini didasarkan pada faktor-faktor termasuk kemungkinan penyebaran lebih lanjut, dampak potensial pada kesehatan manusia, serta berbagai tingkat efektivitas dalam kesiapsiagaan nasional dan langkah-langkah respons.

Tindakan yang dipercepat, dapat mengatasi risiko ini dan bidang-bidang yang membutuhkan dukungan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Virus Corona Wuhan, SARS, dan MERS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com