Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pejabat Anti-Terorisme Kurdi Sebut ISIS Semakin Kuat di Irak

Kompas.com - 23/12/2019, 15:43 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Pejabat tinggi anti-terorisme Kurdi Lahur Talabany mengatakan, para militan ISIS telah membentuk kembali organisasinya di Irak, dua tahun sejak dinyatakan kalah pada tahun 2017.

Para militan ISIS di Irak kini justru lebih pandai dan berbahaya dibandingkan Al-Qaeda.

"Mereka dibekali teknik dan taktik yang lebih baik serta memiliki dana lebih besar untuk menjalankan aksinya," kata Talabany, dikutip dari pemberitaan BBC.

"Mereka bahkan mampu membeli kendaraan, senjata, cadangan makanan, serta peralatan lainnya. Secara teknologi, mereka lebih cerdas," lanjut dia.

Talabany menggambarkan bagaimana organisasi teroris ini telah membangun kembali reruntuhan kekhalifahan di Irak.

Menurut dia, kegiatan ISIS di Irak kini semakin meningkat dan mungkin telah menyelesaikan fase reorganisasi.

Baca juga: KALEIDOSKOP 2019: Kematian Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi

Talabany mengatakan, berbagai jenis ISIS telah muncul dan tak lagi ingin mengontrol wilayah mana pun untuk menghindari serangan.

Kini mereka memilih untuk bersembunyi di Pegunungan Hamrin, Irak.

"Ini (Pegunungan Hamrin) adalah pusat ISIS saat ini. Sebuah pegunungan yang panjang dan sangat sulit untuk dikendalikan oleh tentara Irak. Ada banyak tempat persembunyian dan gua di sana," kata dia.

Direktur Zanyari Agency itu, memperingatkan, bahwa kerusuhan yang terjadi ibukota Baghdad akan dimanfaatkan oleh ISIS.

"Jika kita memiliki kerusuhan politik, ini adalah surga atau Natal datang lebih awal untuk ISIS," kata Talabany.

Para militan juga memanfaatkan ketegangan antara Baghdad dan pemerintah regional Kurdistan, menyusul referendum kemerdekaan Kurdi pada tahun 2017.

Akibatnya, ada wilayah luas yang tak bertuan di Irak Utara dan satu-satunya pihak yang berpatroli di daerah ini adalah ISIS.

Baca juga: Manfaatkan AS Tarik Pasukan di Suriah, ISIS Himpun Kekuatan

Sementara itu, Komandan Peshmerga Sirwan Barzani mengatakan bahwa ISIS sekarang memiliki pemerintahan bebas di wilayah yang tak terkendali itu.

"Di delta antara Great Zab dan Sungai Trigis kita dapat mengatakan mereka secara permanen ada di sana. Ada terlalu banyak aktivitas dari ISIS di daerah yang dekat dengan Trigis. Dari hari ke hari kita dapat melihat pergerakan ISIS dan aktivitasnya," kata Barzani.

Menurut laporan intelijen Peshmerga, jajaran ISIS di daerah itu diperkuat oleh sekitar 100 militan yang melintasi perbatasan dari Suriah.

Jika ISIS semakin nyaman di wilayah itu, maka mereka akan semakin mungkin untuk memikirkan operasi di luar Irak dan Suriah.

Seperti diketahui, kemenangan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Baghouz pada Februari 2019 lalu menjadi tanda atas kekalahan ISIS.

Pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi juga tewas setelah meledakkan bom bunuh diri ketika diserang oleh pasukan khusus AS di Desa Barisha pada 26 Oktober 2019 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com