KOMPAS.com - Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (Balsam) seksi 2,3, dan 4 siap diresmikan.
Tol sepanjang 66 kilometer, dengan keseluruhan progres konstruksi mencapai 97 persen tersebut dapat digunakan menjelang libur Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, tol Balikpapan-Samarinda seksi 2,3 dan 4 itu nantinya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
"Untuk waktu peresmian diperkirakan pada minggu kedua, tinggal menunggu jadwal Bapak Presiden (Joko Widodo)," kata Basuki dalam keterangan resmi, Kamis (5/12/2019).
Jalan tol Balikpapan-Samarinda seksi 2,3, dan 4 ini menjadi porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
Sementara, seksi 1 dan 5 yang masih dalam proses penyelesaian menjadi porsi pemerintah, lantaran terdapat masalah teknis adanya pergerakan tanah dan membutuhkan teknik konstruksi khusus.
"Untuk seksi 5 saat ini sudah ada keputusan penanganannya, minggu ini akan dibahas desain akhirnya dengan second opinion dari tenaga ahli kami untuk bisa dikerjakan tindak lanjutnya," katanya lagi.
Usai desain, imbuhnya akan diserahkan ke BUJT, kemudian ke PT Wijaya Karya selaku kontraktor dapat mengerjakan penanganan pergerakan tanah.
Harapannya, pembangunan seksi 5 bisa rampung sebelum Lebaran 2020.
Sedangkan, seksi 1 saat ini desain penanganannya telah diserahkan dari konsultan, dan hanya menunggu serah terima pekerjaan lapangan dari pemerintah daerah ke BUJT dan kontraktor.
Baca juga: Kecelakaan Tol Kembali Terjadi, Apa yang Salah?
Jalan tol yang melintasi Kecamatan Samboja dan Kutai Kartanegara ini mempunyai investasi sebesar Rp 9,9 Triliun.
Jalan tol Balikpapan-Samarinda dibangun sejak November 2016, terdiri dari lima seksi, yaitu seksi 1 ruas Balikpapan-Samboja (22,03 kilometer), seksi 2 ruas Samboja-Muara Jawa (30,98 kilometer), seksi 3 ruas Muara Jawa-Palaran (17,50 kilometer), seksi 4 tuas Palaran-Samarinda (17,95 kilometer), dan seksi 5 ruas Balikpapan-Sepinggan (11,09 kilometer).
Dari lima seksi tersebut, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberikan dukungan pembangunan konstruksi di seksi 1 dan seksi 5.
Tujuannya untuk meningkatkan kelayakan finansial ruas tol tersebut.
Pembangunan seksi 1 memakai dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Timur sebesar Rp 1,5 triliun dan APBN sebesar Rp 271 miliar.