Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil Menteri dari Luar Birokrat, Akankah Menimbulkan Pertentangan?

Kompas.com - 26/10/2019, 13:34 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengumumkan nama wakil menteri pada Jumat (25/10/2019). Nama-nama tersebut berasal dari kalangan profesional dan politisi.

Setelah itu, sebanyak 12 orang dilantik oleh Presiden pada hari yang sama. Keberadaan para wakil menteri ini menurut Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiatri, memang merupakan hak prerogatif Presiden.

Selain itu, wakil menteri memang ditempatkan di kementerian yang dirasa memiliki tugas berat.

Oleh karenanya, Aisah menilai, memang dibutuhkan satu orang lagi selain menteri untuk membantu pemerintah dalam menjalankan kementerian tersebut.

Aisah mengungkapkan, pada mulanya, wakil menteri diisi oleh birokrat pada kementerian tersebut.

Baca juga: Dirutnya Jadi Wakil Menteri BUMN, Bagaimana Nasib Bank Mandiri?

Tetapi setelah ada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2012, pengangkatan jabatan wakil menteri oleh Presiden, seseorang di luar pejabat birokrat dapat ditunjuk menjadi wakil menteri.

Namun apakah posisi ini akan menimbulkan konflik ke depannya?

Aisah menilai jika posisi wakil menteri berfungsi untuk membantu menteri yang berasal dari luar birokrasi atau kementerian beradaptasi dengan sistem dan bekerja lebih cepat dalam menjalankan program pemerintahan.

"Dengan demikian kerja menteri dan wamen akan saling mengisi dan membantu," ucap Aisah menjawab Kompas.com, Jumat (25/10/2019).

Namun keberadaan wakil menteri juga memiliki risiko, yakni adanya perbedaan cara pandang antara menteri dengan wakilnya. Hal ini dapat menghambat kerja kementerian.

Aisah mengungkapkan, potensi ini akan membesar jika menteri dan wakil menteri sama-sama memiliki latar belakang politik.

"Karena mereka tentu saja memiliki kepentingan atau cara pandang berbeda yang dipengaruhi asal organisasi atau kelompok politknya," ucap Aisah.

Menurut Aisah, keberadaan wakil menteri khususnya dari luar birokrat kementerian memang tergantung dari fokus dan rencana strategis Presiden.

Dengan demikian, posisi wakil menteri yang dibentuk oleh Jokowi bisa jadi memang diperlukan.

Sehingga untuk mencegah dugaan buruk bahwa posisi tersebut hanya untuk mengakomodasi kepentingan pihak-pihak tertentu, Aisah menuturkan, maka Presiden wajib menjelaskan urgensi keberadan wakil menteri dalam rencana kerjanya.

Baca juga: 12 Wakil Menteri, Dugaan Bagi-bagi Kekuasaan dan Kuatnya Pengaruh Oligarki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com