Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Anaknya Cerdas Seperti BJ Habibie dengan Stimulasi Dini, Berikut Caranya

Kompas.com - 13/09/2019, 06:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Meski telah meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019), Presiden ketiga RI, BJ Habibie, menyisakan kenangan tersendiri di hati masyarakat.

Sumbangsihnya yang besar terhadap kemajuan bangsa membuat sosok pria kelahiran Parepare 83 tahun silam ini tak akan pernah luntur di benar masyarakat Indonesia.

Habibie identik dengan cerminan orang pintar dan cerdas. Bahkan, banyak orangtua berharap anak-anak mereka bisa tumbuh cerdas dan pintar seperti Habibie.

Hal ini pun juga diakui oleh Gubernur Jwa Barat, Ridwan Kamil. Baginya, Habibie merupakan guru bangsa yang kiprahnya patut diteladani.

"Kalau ibu-ibu nanya ke anaknya pasti dibilang harus pinter kayak Pak Habibie, saya juga dulu mengalami momen-momen itu. Citra orang pintar cerdas itu Pak Habibie dan beliau juga guru bangsa kita, bahkan saya sangat kehilangan," ujar Emil, sapaan akrabnya, di Bandung, dikutip dari Kompas.com, Rabu (11/9/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil: Citra Orang Pintar dan Cerdas Itu Pak Habibie

Faktor Keturunan

Menurut dokter spesialis anak, Soedjatmiko, kecerdasan anak biasanya dipengaruhi oleh faktor keturunan dan lingkungan.

Seorang anak yang memiliki orangtua cerdas akan menjadi anak yang cerdas juga apabila didukung oleh faktor lingkungan yang memadai, seperti pendidikan formal di sekolah.

Stimulasi dini yang diberikan orangtua juga mempengaruhi kecerdasan seorang anak. Kebutuhan tersebut harus dipenuhi dan diberikan sejak dini.

Lalu, apa itu stimulasi dini dan apa manfaatnya untuk anak-anak?

Melansir Hello Sehat, stimulasi dini merupakan rangsangan yang diberikan sejak bayi baru lahir. Bahkan, rangsangan tersebut sebaiknya diberikan sejak bayi masih dalam usia janin enam bulan.

Stimulasi dini sebaiknya dilakukan setiap hari agar merangsang semua sistem indra sang buah hati.

Rangsangan yang diberikan secara terus menerus ini dapat memacu kecerdasan anak, mulai dari logika matematika, kematangan emosi, kemampuan komunikasi dan berbahasa, hingga kecerdasan musikal.

Baca juga: Mengenang Habibie, dari Dunia Dirgantara hingga Kecamannya terhadap Musik Rap

Waktu untuk memberikan stimulasi

Stimulasi dini sebaiknya diberikan setiap orangtua setiap memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan sang anak, seperti saat memandikan, mengganti popok atau menyusui dan menyuapi makanan.

Stimulasi ini harus diberikan dalam suasana menyenangkan tanpa paksaan dan jangan tebruru-buru.

Hindari emosi negatif saat memberikan stimulasi seperti marah atau bosan karena anak dapat mengingatnya dan menimbulkan ketakutan dalam dirinya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com