Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkemahan Ini Ajari Anak Jadi Orang Kaya, Cocok Buat Kita?

Kompas.com - 01/09/2019, 17:04 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com – Sebuah program perkemahan khusus yang ada di Toronto, Kanada, mengajarkan pesertanya untuk menjadi seseorang yang kaya raya di masa depan.

Perkemahan ini bernama Camp Millionaire yang didirikan oleh seorang manajer proyek bernama Hasina Lookman.

Tak hanya sebagai pendiri, di sana Lookman juga menjadi pengajar bagi semua peserta kemah yang semuanya datang dari kalangan anak-anak.

Dikutip dari BBC, semua murid Camp Millionaire berusia 10-14 tahun dan berasal dari kalangan menengah ke atas.

Pertama karena biaya yang dibutuhkan untuk mengikuti perkemahan yang berlangsung selama sepekan ini relatif mahal, yakni C$275 atau sekitar RP 2,9 juta.

Baca juga: Kemah Budaya Kaum Muda 2019 Ditutup, Purwarupa Potensial Akan Dipamerkan

Padahal ia juga menyediakan beasiswa khusus bagi mereka yang ingin mengikuti program namun tidak sanggup membayar biaya yang ada.

Tetapi, ada alasan lain mengapa anak-anak dari kalangan tersebut enggan mengikuti perkemahan ini.

Menurut Lookman mereka yang datang dari kalangan menengah ke bawah juga tidak memiliki motivasi untuk menjadi kaya, karena melihat pola kerja orangtua mereka.

Apa yang diajarkan?

Peserta Camp Millionaire diajak membuat kaos bermotif dengan cara mengikatnya dan memberinya warnaCamp Millionaire Peserta Camp Millionaire diajak membuat kaos bermotif dengan cara mengikatnya dan memberinya warna

Secara umum, perkemahan ini terdiri dari forum-forum diskusi yang membahas tentang isu-isu finansial pasar secara global, dan perdagangan internasional.

Lebih detail, Camp Millionaire mengajarkan pesertanya membuat penganggaran, tabungan, keputusan investasi, pasar saham, perubahan iklim dan dampaknya bagi produk, hingga konsep keuangan yang lebih kompleks.

Misalnya tentang bagaimana perang dagang dapat memengaruhi investor, dan sebagainya.

Meski masih tergolong pada usia anak-anak, namun peserta program Lookmann ini memiliki ketertarikan dan pemahaman terkait hal-hal itu.

Tujuan Camp Millionaire

Perkemahan ini memang sejak awal didesain untuk mendorong generasi muda untuk memiliki kapasitas untuk memiliki kehidupan ekonomi yang lebih baik di masa yang akan datang.

Dalam bentuk konkret, anak-anak sudah dibiasakan dengan konsep-konsep utama dalam bisnis dan sistem keuangan.

Baca juga: Jawa Barat Surganya Glamping, 8 Tempat Kemah Mewah dekat Jakarta

Sehingga mereka dapat memahami fakta-fakta tentang kegiatan bisnis besar, atau seorang tokoh yang keberadaannya bisa mempengaruhi perekonomian global.

Anak-anak juga akan diajarkan berbagai kondisi yang menyebabkan seseorang terjerat dalam masalah keuangan. Tak hanya itu, mereka juga akan diberi pemahaman bagaimana cara mengatasi masalah keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com